kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.922   8,00   0,05%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

BI: NPI dan Surplus Neraca Transaksi Berjalan Bisa Mencetak Surplus Tahun Ini


Selasa, 27 Desember 2022 / 05:49 WIB
BI: NPI dan Surplus Neraca Transaksi Berjalan Bisa Mencetak Surplus Tahun Ini
ILUSTRASI. Bank Indonesia (BI) meyakini, Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) berpotensi kembali mencetak surplus

Reporter: Bidara Pink | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) optimitis Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) bisa membukukan surplus tahun ini. Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut, surplus NPI pada tahun ini bisa mencapai US$ 2,6 miliar.

Surplus NPI pada tahun ini dibarengi dengan peluang surplus neraca transaksi berjalan di kisaran 0,4% produk domestik bruto (PDB) hingga 1,2% PDB.

Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky memandang, surplus kembar pada tahun ini mendorong kecukupan likuiditas valas di Indonesia.

Namun, Riefky melihat otoritas tetap perlu menambah likuiditas valas dalam negeri dalam rangka memenuhi kebutuhan valas. Pasalnya, Indonesia sempat kehilangan beberapa momen yang sebenarnya bisa menambah ketersediaan valas dalam negeri.

“Kita surplus neraca perdagangan jumbo, tetapi pada waktu itu cadangan devisa kita terus turun untuk intervensi rupiah,” kata Riefky kepada Kontan.co.id, Senin (26/12).

Baca Juga: Perbankan Masih Andalkan SBN untuk Kelola Likuiditas Berlebih di Tahun Depan

Untuk menambah persediaan valas, Riefky mengapresiasi langkah Bank Indonesia (BI) untuk memberi gula-gula guna membuat para eksportir betah memarkirkan devisa hasil ekspor (DHE) di dalam negeri.

BI berencana menerbitkan instrumen operasi moneter valas yang baru untuk membuat eksportir makin betah parkir DHE.

Instrumen operasi moneter valas tersebut dilakukan dengan imbal hasil yang kompetitif dengan luar negeri, berdasarkan mekanisme pasar yang transparan.

Riefky optimistis langkah ini akan menarik para eksportir menyimpan DHE lebih lama di dalam negeri. Bila ini terjadi, maka posisi ketersediaan likuiditas valas Indonesia akan makin kuat.

Ini juga bermuara pada makin kokohnya stabilitas eksternal. Plus, ini akan menambah kekuatan otot rupiah untuk tetap stabil di tengah ketidakpastian global.

Lebih lanjut, Riefky juga memperkirakan NPI akan surplus pada tahun ini. Perkiraannya, sekitar 2,5% PDB hingga 2,7% PDB.

Pun dengan neraca transaksi berjalan diperkirakan mencetak surplus di kisaran 1% PDB.

Baca Juga: Kewajiban Neto Posisi Investasi Internasional Indonesia Turun, Apa Artinya?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

×