kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.929   1,00   0,01%
  • IDX 7.180   38,89   0,54%
  • KOMPAS100 1.103   7,53   0,69%
  • LQ45 872   6,12   0,71%
  • ISSI 221   1,16   0,53%
  • IDX30 445   2,31   0,52%
  • IDXHIDIV20 536   1,54   0,29%
  • IDX80 127   0,74   0,59%
  • IDXV30 134   0,46   0,35%
  • IDXQ30 148   0,48   0,33%

BI Memperkirakan Peluang The Fed untuk Naikkan Suku Bunga di Juni 2023 Sangat Kecil


Jumat, 02 Juni 2023 / 15:15 WIB
BI Memperkirakan Peluang The Fed untuk Naikkan Suku Bunga di Juni 2023 Sangat Kecil

Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) menyiratkan, kebijakan suku bunga The Federal Reserve (The Fed) tak akan menjadi ancaman besar terhadap rupiah dalam jangka pendek ini. 

Pasalnya, Gubernur BI Perry Warjiyo melihat kecilnya kemungkinan kenaikan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (AS) tersebut pada Juni 2023.

"Untuk Juni 2023 kami perkirakan probabilitas suku bunga acuan The Fed untuk naik tidak terlalu besar," terang Perry di hadapan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, pekan ini. 

Namun masalahnya, tetap ada kondisi yang akan mempengaruhi pergerakan rupiah. Dalam hal ini, adalah kondisi di sektor keuangan AS. 

Baca Juga: Ada Kemungkinan Inflasi Kembali ke Bawah 4% Lebih Cepat dari Perkiraan BI

Ini berkaitan dengan munculnya sejumlah kegagalan bank regional AS dan ketidakpastian solusi penetapan plafon utang di AS.

"Ini yang menimbulkan risiko pasar keuangan global dan nilai tukar dolar AS yang sangat kuat terhadap seluurh mata uang dunia," tambahnya.

Dengan kondisi ini, Perry mengungkapkan akan terus memperkuat kuda-kuda untuk menjaga pergerakan rupiah tetap stabil. 

Upaya yang dilakukan adalah dengan triple intervention, yaitu intervensi di pasar spot, DNDF, maupun pasar surat berharga negara (SBN) sekunder. 

Baca Juga: Pekan Terakhir Mei 2023, Arus Modal Asing Hengkang Rp 1,74 Triliun

Kemudian, BI juga akan melakukan operasi twist, yaitu dengan menjual SBN tenor jangka pendek untuk menaikkan imbal hasilnya. 

Dengan imbal hasil SBN jangka pendek yang naik, diharapkan menjadi pancingan bagi investor untuk masuk ke pasar dalm mendukung nilai tukar rupiah. 

"Ketidakpastian ini menjadi perhatian kami untuk terus meningkatkan dan memperkuat stabilisasi nilai tukar rupiah," tandas Perry. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

×