Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kegiatan Indonesia Syariah Economic Festival ke-7 tahun 2020 (ISEF 2020) telah berakhir Sabtu (31/10). Kegiatan ISEF 2020 mencatat transaksi senilai Rp 5,03 triliun yang terdiri dari kesepakatan pembiayaan, komitmen transaksi business to business, transaksi ritel business to consumer, dan komitmen wakaf produktif.
Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Sugeng pada kesempatan closing ceremony ISEF 2020 yang diselenggarakan Sabtu (31/10) menyampaikan bahwa pandemi corona tidak menyurutkan semangat penyelengaraan ISEF secara virtual. Hal tersebut justru memberikan hidayah dan optimisme penciptaan peradaban baru yaitu peradaban digital.
Lebih lanjut, Sugeng menyampaikan bahwa sebagaimana ditegaskan Presiden Joko Widodo dalam pembukaan lalu, ISEF 2020 diharapkan dapat mendorong pengembangan ekonomi dan keuangan syariah sebagai sumber baru pertumbuhan nasional, guna mendukung perwujudan Indonesia maju dan menjadi salah satu pusat ekonomi dan keuangan syariah dunia.
BI dalam keterangan tertulis, Sabtu (31/10) menyebutkan, ISEF 2020 telah mendapatkan rekognisi sebagai salah satu kegiatan utama berskala internasional, integrator strategis (strategic integrator) pertemuan dan kesepakatan berbagai pihak, dan tidak kalah pentingnya sebagai sarana efektif peningkatan literasi dan pengetahuan masyarakat luas terhadap ekonomi dan keuangan syariah.
Baca Juga: BI optimistis pertumbuhan ekonomi 2021 lebih baik, ini alasannya
ISEF 2020 mengangkat tema “Pemberdayaan bersama dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi syariah melalui mata rantai industri dan ekonomi halal untuk kesejahteraan umat dunia”. ISEF 2020 merupakan hasil sinergi Bank Indonesia dengan Kementerian dan Lembaga anggota Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika – Majelis Ulama Indonesia (LPPOM-MUI).
Selain itu juga Dewan Syariah Nasional (DSN-MUI), Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI), Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI), Dewan Masjid Indonesia (DMI), Badan Amil Zakat Indonesia, Badan Wakaf Indonesia (BWI), Indonesia Halal Lifestyle Center (IHLC), Indonesia Fashion Chamber (IFC). Termasuk beberapa lembaga internasional seperti UNDP, IsDB, INCEIF, IIFM, IFSB, SESRIC-OIC serta pihak terkait lainnya.
Rangkaian kegiatan ISEF 2020 yang dimulai sejak kick-off pada 7 Agustus 2020 sampai dengan 31 Oktober 2020 melibatkan berbagai kalangan dengan penuh antusiasme.
ISEF 2020 terdiri dari 211 kegiatan yang dilakukan secara virtual, diikuti oleh 777 pelaku usaha, 165 desainer dan 2.551 peserta kompetisi. Animo masyarakat untuk mengikuti rangkaian kegiatan ISEF 2020 juga sangat besar, dengan jumlah pengunjung/peserta sekitar 431.000, meningkat jauh dibandingkan penyelenggaraan ISEF 2019 yang diikuti kurang lebih 40.000 pengunjung/peserta.
Selain itu, jumlah pengunjung Platform Virtual ISEF Terintegrasi yang mencapai 166.000 pengunjung yang berasal dari 93 negara.
Ke depan, BI akan terus berkomitmen untuk mengimplementasikan tiga pilar pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, guna mendukung akselerasi ekonomi dan keuangan syariah nasional.
Pertama, pemberdayaan ekonomi syariah diarahkan untuk membangun mata rantai ekonomi halal, dengan sektor-sektor unggulan: pertanian, fesyen, wisata ramah muslim, energi terbarukan.
Kedua, keuangan syariah, memperluas produk dan akses keuangan baik komersial, yaitu perbankan, pasar keuangan dan lembaga keuangan lainnya; maupun keuangan sosial, yaitu zakat, infak/shodaqoh dan wakaf.
Ketiga, edukasi dan sosialiasi.
Selanjutnya: Bikin takjub, transaksi e-commerce bisa tumbuh lebih 200% ke Rp 429 triliun!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News