kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BI Catat Surplus Operasional sebesar Rp 17,1 Triliun Tahun Lalu


Rabu, 02 Februari 2022 / 06:55 WIB
BI Catat Surplus Operasional sebesar Rp 17,1 Triliun Tahun Lalu

Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatatkan surplus operasional pada tahun 2021. Menurut perhitungan Kontan.co.id, surplus operasional BI pada tahun lalu tercatat sebesar Rp 17,1 triliun. 

Surplus operasional ini muncul dari realisasi penerimaan anggaran operasional yang lebih besar daripada pengeluaran anggaran operasional dalam periode 1 Januari 2021 hingga 31 Desember 2021. 

“Penerimaan anggaran operasional tercatat sebesar Rp 28,25 triliun dan pengeluaran anggaran operasional mencapai Rp 11,15 triliun,” tulis BI dalam Laporan Tahunan BI 2021, seperti dikutip Selasa (1/2). 

Penerimaan anggaran operasional tersebut bahkan tembus dari target. Menurut catatan BI, penerimaan anggaran operasional sementara pada tahun lalu mencapai 101,81% dari rencana yang sebesar Rp 27,75 triliun. 

Baca Juga: Kinerja Instrumen Investasi di Januari 2022 Melambat, Tapi Pasar Saham Paling Unggul

Sedangkan pengeluaran anggaran operasional sementara nampaknya hanya mendekati target, alias hanya mencapai 93,38% dari rencana. 

Sedangkan untuk tahun 2022, BI sudah mengajukan rencana anggaran operasional dan sudah disetujui oleh Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI pada 29 November 2021 silam. 

Untuk tahun ini, BI menargetkan penerimaan anggaran operasional sebesar Rp 28,41 triliun. Ini terdiri dari hasil pengelolaan aset valas sebesar Rp 28,35 triliun, operasional kegiatan pendukung sebesar Rp 5,36 miliar, dan penerimaan administrasi sebesar Rp 53,18 miliar.

Sementara itu, untuk anggaran pengeluaran operasional BI tahun ini dipatok Rp 14,29 triliun. Ini meliputi gaji dan penghasilan lainnya sebesar Rp 4,27 triliun, manajemen sumber daya manusia (SDM) sebesar Rp 3,4 triliun, serta logistik Rp 1,96 triliun. 

Baca Juga: Sejumlah Calon Pimpinan OJK Fokus pada Perbaikan di Sektor Keuangan

Ada juga anggaran pengeluaran untuk penyelenggaraan operasional kegiatan pendukung sebesar Rp 1,96 triliun, pajak Rp 1,2 triliun, serta program sosial BI, pemberdayaan sektor riil, dan UMKM sebesar Rp 1,31 triliun. 

Otoritas moneter dan wakil rakyat juga menyetujui cadangan anggaran pengeluaran operasional BI tahun 2022 sebesar Rp 348,61 miliar dan bisa digunakan bila terdapat kebutuhan tambahan anggaran dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×