Reporter: Amanda Christabel | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hingga semester satu 2021, kredit properti menjadi penopang kredit perbankan. Khususnya kredit kepemilikan rumah (KPR), yang hingga akhir tahun diproyeksi akan tumbuh lebih besar dibandingkan sektor kredit lainnya, meskipun bunga KPR belum turun secara signifikan.
Hal ini juga didukung dengan adanya stimulus pembebasan pajak yang diberikan pemerintah, dan pelonggaran loan to value (LTV) yang diberikan oleh Bank Indonesia (BI).
Seperti yang diutarakan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, realisasi BNI Griya per semester satu 2021 tumbuh cukup baik, yakni dengan mencatatkan angka sebesar 6% secara year on year (yoy).
Baca Juga: BI bakal atur permodalan penyelenggara sistem pembayaran, termasuk fintech
Direktur Bisnis Konsumer BNI, Corina Leyla Karnalies mengatakan, pertumbuhan ditopang oleh KPR Subsidi yang tumbuh dobel digit. “Adanya penawaran suku bunga rendah dan fixed selama 3,5 tahun dan 10 tahun, serta program stimulus dari pemerintah seperti DP 0% dan pembebasan pajak pertambahan nilai (PPN),” tambah Corina kepada KONTAN, Rabu (14/7).
“Di tengah kondisi pandemi covid-19, kami menjaga pertumbuhan KPR secara moderat atau single digit dengan melakukan pembiayaan secara selektif ke low risk costumer, maupun pembelian di developer PKS,” tutup Corina.
Sekadar informasi tambahan, di saat kredit perbankan secara nasional masih kontraksi 1,28% secara year on year (YoY) pada Mei 2021, BI mencatat bahwa KPR justru mampu tumbuh positif 6,61% YoY.
Selanjutnya: Bisnis tertekan, profitabilitas multifinance menurun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News