kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Berapa lama tubuh kebal terhadap corona pasca sembuh dari Covid-19? Ini kata peneliti


Rabu, 10 Februari 2021 / 15:50 WIB
Berapa lama tubuh kebal terhadap corona pasca sembuh dari Covid-19? Ini kata peneliti

Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Banyak yang menganggap pasien sembuh dari Covid-19 memiliki kekebalan tubuh terhadap virus corona. Hal ini memang sudah terbukti dalam berbagai penelitian.

Penelitian terbaru menemukan pasien yang sembuh dari Covid-19 bisa memiliki kekebalan terhadap penularan virus corona. Namun, pasien sembuh dari Covid-19 harus tetap waspada, karena potensi infeksi virus corona masih bisa terjadi.

Dilansir dari Healthline, sebuah penelitian yang baru-baru ini diterbitkan dalam jurnal Science menemukan bahwa memori sistem imunitas terhadap Covid-19 bisa bertahan selama delapan bulan. Dipaparkan oleh Shane Crotty, PhD, seorang profesor di La Jolla Institute of Immunology yang ikut memimpin penelitian, timnya menemukan daya tahan tubuh terhadap virus corona setelah mengukur keempat komponen memori imunitas yaitu antibodi, memori sel B. , sel T pembantu dan sel T pembunuh.

Keempatnya diobservasi bertahan di dalam tubuh, setidaknya selama 8 bulan setelah terinfeksi virus, bahkan pada pasien Covid-19 dengan gejala ringan sekali pun.

Ini artinya, tubuh dapat "mengingat" virus SARS-CoV-2 dan jika bertemu virus yang sama lagi; sel B memori akan dapat dengan cepat bersiap dan memproduksi antibodi untuk melawan infeksi ulang.

Baca juga: Aturan perjalanan baru, hasil tes Covid-19 negatif bisa dilarang bepergian

Apakah kita menjadi kebal? Melihat hasil tersebut, tim peneliti yang dipimpin oleh Crotty pun menduga bahwa mereka yang telah pulih dari Covid-19 mungkin bisa terlindung dari infeksi ulang selama berbulan-bulan, atau bahkan bertahun-tahun. Namun, ini baru dugaan.

Seperti dikatakan oleh Dr. Steven Sperber, kepala sementara divisi penyakit menular di Hackensack University Medical Center, seperti dikutip dari Healthline, (11/1/2021), masih banyak yang tidak diketahui para ahli tentang SARS-CoV-2 penyebab Covid-19. Sebab, SARS-Cov-2 adalah jenis virus corona baru.

Beberapa pertanyaan yang perlu diselidiki lebih lanjut, di antaranya adalah apakah keberadaan antibodi menandakan kekebalan terhadap Covid-19, berapa lama kekebalan bertahan bila demikian dan apakah mengukur antibodi merupakan cara terbaik untuk mengukur kekebalan.



TERBARU

×