kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Berapa lama tubuh kebal corona setelah sembuh dari Covid-19? Ini kata peneliti


Senin, 02 November 2020 / 14:50 WIB
Berapa lama tubuh kebal corona setelah sembuh dari Covid-19? Ini kata peneliti

Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Setelah sembuh, pasien Covid-19 bisa kebal dari virus corona. Bahkan, kekebalan terhadap virus corona tersebut bisa berlangsung lama, hingga 5 bulan atau lebih.

Temuan inin merupakan hasil penelitian terbaru menunjukkan kekebalan tubuh yang muncul setelah sembuh dari infeksi Covid-19 dapat bertahan hingga lima bulan, bahkan lebih.

Dilansir dari CNN, 29 Oktober 2020, temuan studi ini berbanding terbalik dengan hasil riset dari Inggris yang menyebut kekebalan tubuh pasien sembuh Covid-19 bisa turun dengan cepat. Tubuh manusia menghasilkan pasukan senyawa kekebalan sebagai respons terhadap infeksi.

Pada beberapa orang menjadi berlebihan, namun akan mati dengan cepat, dan yang lain menumpuk lebih lambat. Studi yang baru dirilis ini menunjukkan 90 persen orang yang pulih dari infeksi Covid-19 mempertahankan respons antibodi keseluruhan yang stabil.

"Beberapa laporan terdahulu menyebut antibodi terhadap Covid-19 cepat hilang. Namun, kami menemukan sebaliknya bahwa lebih dari 90 persen orang yang sakit gejala ringan atau sedang menghasilkan antibodi yang cukup kuat untuk menetralkan virus dan bertahan selama berbulan-bulan," kata penulis penelitian tersebut, Florian Krammer.

"Ini sangat penting untuk pengembangan vaksin yang efektif," lanjut dia.

Baca juga: Silakan dicoba, 4 cara menurunkan kolesterol tanpa obat

Peneliti melakukan tes antibodi pada lebih dari 30.000 orang yang positif Covid-19 dari Maret hingga Oktober 2020. Mereka menemukan lebih dari 90 persen mengembangkan respons antibodi pada tingkatan sedang hingga tinggi.

Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Science ini juga menganalisis dengan cermat 121 pasien yang pulih dan mendonasikan plasma darah mereka. Dikutip dari CTV News, 29 Oktober 2020, analisis dilakukan pada tiga bulan pertama setelah gejala muncul lima bulan setelahnya.



TERBARU

×