Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kelangkaan semi konduktor masih membayangi para Agen Pemegang Merek (APM) mobil Tanah Air. Kondisi ini berdampak kepada ketidakstabilan produksi dan supply mobil di Indonesia.
Head of Marketing Communication Nissan Motor Distributor Indonesia (NMDI) Julian Olmon mengungkapkan, kelangkaan semi konduktor yang berkelanjutan mengakibatkan supply kendaraan masih belum stabil. Hal tersebut menjadi salah satu faktor utama yang membuat inden pembelian mobil baru Nissan.
"Nissan Leaf, Kicks, Magnite dan Serena (VIN 2022) harus inden satu hingga tiga bulan," ungkap Julian, kepada Kontan.co.id, Senin (27/6).
Baca Juga: Kelangkaan Semikonduktor Masih Terjadi, Begini Respons Sejumlah APM Otomotif
Untuk menyiasati kelangkaan semi konduktor berkepanjangan, Nissan disebut Julian akan berfokus memenuhi supply kendaraan bagi konsumen yang memang sudah melakukan pemesanan mobil terlebih dahulu.
"Sambil wait and see situasi terbaru," kata dia.
Sulitnya mendapatkan semi konduktor turut mendorong peningkatan harga jual mobil Nissan. Dia bilang, kenaikan harga jual akan dilakukan secara berkala, sehingga belum bisa disebutkan berapa rata-rata kenaikan harga jualnya.
Baca Juga: Tertahan Libur Panjang, Penjualan Toyota Turun 30,20% di Bulan Mei 2022
Selama periode Januari-April 2022 Nissan tercatat membukukan penjualan ritel sebanyak 1.578 unit. Jumlah ini lebih rendah dari penjualan pada periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 3.772 unit.
Penjualan mobil Nissan masih didominasi oleh Nissan Livina kemudian disusul oleh Nissab Kicks e-POWER.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
