kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bekerja Secara Remote Berdampak Buruk, Ini Pesan WHO


Kamis, 10 Februari 2022 / 04:00 WIB
Bekerja Secara Remote Berdampak Buruk, Ini Pesan WHO

Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID -  Para pekerja jarak jauh atau remote job di seluruh dunia akan mengalami rasa lelah, secara fisik dan psikis.

Melansir Quartz, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengakui bahwa kelelahan kerja dari rumah dan masalah lainnya telah menjadi fenomena global. Bahkan WHO telah mengeluarkan peringatan dalam sebuah laporan baru bulan ini. 

Jika perusahaan, anggota parlemen, dan karyawan tidak secara kolektif mengelola cara kerja jarak jauh, model kerja dari rumah dapat menciptakan kondisi berbahaya, yakni berdampak buruk bagi kesehatan karyawan.

Pekerjaan jarak jauh dapat menyebabkan masalah fisik dan psikologis

Banyak masalah yang muncul dalam laporan telah dipelajari dan dibedah sejak pandemi dimulai.

Baca Juga: Tak Perlu ke RS, Ini yang Harus Dilakukan Pasien Omicron Bergejala Ringan

Orang mungkin membahayakan kesehatan mereka dengan menghabiskan lebih banyak waktu di spreadsheet dan panggilan konferensi, misalnya, daripada berolahraga atau bersosialisasi. 

Karyawan dapat merasakan tekanan yang luar biasa untuk selalu berhubungan dengan manajer dan tim mereka. 

"Sementara itu, bekerja keras dalam isolasi fisik dapat memicu masalah seperti kesepian, lekas marah, khawatir, dan rasa bersalah", kata laporan itu, mengutip penelitian. 

Karyawan juga mungkin mengalami lebih banyak pelecehan ketika ada lebih sedikit saksi untuk mencegah pengganggu atau pemangsa di tempat kerja, dan mereka mungkin mengalami lebih banyak kekerasan atau konflik di rumah.

Baca Juga: 5 Gejala Terbaru Anda Terinfeksi Omicron, Bukan Anosmia dan Batuk



TERBARU

×