kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bekal perang di masa depan, China rilis pedoman peningkatan kemampuan tempur


Senin, 16 November 2020 / 12:00 WIB
Bekal perang di masa depan, China rilis pedoman peningkatan kemampuan tempur

Sumber: Global Times,Xinhua | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Komisi Militer Pusat (CMC) China merilis garis besar tentang peningkatan kemampuan tempur bersama Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) untuk kesiapsiagaan perang.

Xinhua melaporkan, garis besar yang mulai berlaku 7 November tersebut termasuk menjawab pertanyaan mendasar seperti bagaimana berperang di masa depan dan memperkuat kesiapan perang.

Menurut CMC, perang di masa depan membutuhkan operasi bersama dan terintegrasi antara berbagai pasukan PLA.

Karena itu, CMC memerintahkan semua tingkat angkatan bersenjata China untuk mempelajari dan menerapkan garis besar tersebut.

Dan, menganggap garis besar itu sebagai dasar fundamental untuk mengatur pertempuran bersama dan kegiatan pelatihan, serta meningkatkan kemampuan militer untuk memenangkan perang secara menyeluruh.

Baca Juga: Redakan ketegangan di perbatasan, India dan China siap tarik pasukan juga artileri

Song Zhongping, ahli militer China, mengatakan, peluncuran garis besar itu menyusul situasi yang semakin intensif dan risiko konflik militer yang meningkat di beberapa wilayah, seperti Selat Taiwan, Laut China Selatan, dan perbatasan China-India.

"Peningkatan kapasitas tempur bersama PLA tidak hanya bertujuan memerangi separatis Taiwan dan pasukan asing yang ikut campur dalam masalah Taiwan, tetapi yang lebih penting untuk melindungi kepentingan kedaulatan, keamanan, dan pembangunan China," katanya kepada Global Times.

Hanya, Selat Taiwan adalah wilayah utama, di mana PLA harus meningkatkan kapasitas tempur bersama dan mempersiapkan perang. Pasukan udara, laut, darat, dan roket serta pasukan pendukung strategis dan logistik, semuanya akan terlibat jika konflik militer meletus, menurut Song.

Situasinya sama di Laut China Selatan, di mana Amerika Serikat AS sering mengirim pesawat dan kapal militer. PLA bisa melakukan serangan jarak jauh, dengan Angkatan Roket meluncurkan rudal pembunuh kapal induk, seperti DF-26 dan DF-21D.

Selanjutnya: China sibuk persiapkan kendaraan yang bakal jadi kunci kemenangan perang masa depan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

×