Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. AS bertindak secara berlebihan. Itulah yang diutarakan oleh Kementerian Pertahanan China sebagai reaksi atas penembakan AS terhadap pesawat tak berawak China di Amerika Serikat.
Melansir Reuters, menurut Tan Kefei, Juru Bicara Kementerian Pertanahan China, negaranya berhak menggunakan cara yang diperlukan untuk menghadapi situasi serupa. Akan tetapi dia tidak merinci lebih jauh mengenai hal tersebut.
China mengutuk keras serangan militer itu, dengan mengatakan balon itu digunakan untuk keperluan meteorologi dan ilmiah lainnya, dan telah masuk ke wilayah udara AS "secara tidak sengaja".
Balon mata-mata yang dicurigai mendorong Menteri Luar Negeri Antony Blinken untuk menunda kunjungan ke China minggu ini.
Sebelumnya diberitakan, pesawat tempur militer AS menembak jatuh balon mata-mata China yang dicurigai saat melayang di lepas pantai Carolina Selatan pada Sabtu (4/2/2023). Hal ini semakin menyoroti memburuknya hubungan China-AS.
"Kami berhasil menjatuhkanya, dan saya ingin memuji penerbang kami yang melakukannya," kata Presiden Joe Biden.
Baca Juga: Pentagon: Balon Mata-Mata China Terbang di Atas Amerika Serikat
Melansir Channel News Asia, Biden mengatakan dia telah mengeluarkan perintah pada hari Rabu untuk menurunkan balon tersebut. Akan tetapi, Pentagon telah merekomendasikan menunggu sampai itu dapat dilakukan di atas perairan terbuka untuk melindungi warga sipil dari puing-puing yang jatuh ke Bumi dari ketinggian ribuan kaki (meter) di atas lalu lintas udara komersial.
Beberapa pesawat tempur dan pengisian bahan bakar terlibat dalam misi tersebut. Menurut seorang pejabat militer senior AS, hanya satu pesawat yang mengambil gambar pada pukul 14:39 (1939 GMT), yakni jet tempur F-22 dari Pangkalan Angkatan Udara Langley di Virginia dengan menggunakan satu pesawat supersonik AIM-9X.
Balon itu ditembak jatuh sekitar enam mil laut lepas pantai AS, di atas perairan yang relatif dangkal.
Baca Juga: Balon Mata-Mata China Terbang di Wilayah AS, Beijing-Washington Memanas Lagi
Penembakan terjadi tak lama setelah pemerintah AS memerintahkan penghentian penerbangan masuk dan keluar dari tiga bandara South Carolina yakni Wilmington, Myrtle Beach dan Charleston, dengan alasan upaya keamanan nasional yang dirahasiakan. Penerbangan dilanjutkan pada Sabtu sore.
Balon tersebut pertama kali memasuki wilayah udara AS pada 28 Januari sebelum pindah ke wilayah udara Kanada pada Senin 30 Januari. Kemudian masuk kembali ke wilayah udara AS pada 31 Januari, kata seorang pejabat pertahanan AS.
Begitu melintasi daratan AS, ia tidak kembali ke perairan terbuka, sehingga membuat penembakan menjadi hal yang sulit dilakukan.
Pejabat AS tidak secara terbuka mengungkapkan keberadaan balon tersebut di atas Amerika Serikat hingga Kamis.
Washington menyebutnya sebagai "pelanggaran yang jelas" terhadap kedaulatan AS dan memberi tahu Beijing tentang penembakan itu pada hari Sabtu, kata seorang pejabat AS.
"Penilaian kami - dan kami akan belajar lebih banyak saat kami mengambil puing-puing - adalah bahwa itu tidak mungkin memberikan nilai tambah yang signifikan melebihi kemampuan intel (Cina) lainnya, seperti satelit di orbit rendah Bumi," kata pejabat senior pertahanan AS.
Baca Juga: Balon Mata-Mata China Terbang di Langit Amerika, Pentagon Kerahkan Jet Tempur
Menteri Pertahanan Lloyd Austin pertama kali mengumumkan penembakan itu, dengan mengatakan balon itu digunakan oleh China "dalam upaya untuk mengawasi situs-situs strategis di daratan Amerika Serikat."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News