Reporter: Bidara Pink | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mengaku tak mudah dalam mengambil kebijakan di tengah ketidakpastian. Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, setidaknya ada tiga langkah yang diambil BI untuk membentuk kebijakan di tengah tantangan tersebut.
Pertama, menakar ketidakpastian dan mengukur probabilitas. Dengan langkah ini, otoritas bisa membentuk skenario.
“Dengan langkah ini, kami bisa merumuskan skenario baseline, upward risk, dan downside risk,” tutur Perry dalam Seminar INDEF terkait Proyeksi Ekonomi 2023, Senin (5/12).
Perry memerinci. Skenario baseline memiliki dasar adanya ketidakpastian tetapi ada kemungkinan baik di atas 75%. Sedangkan skenario upward risk adalah ketidakpastian dengan kemungkinan baik sekitar 50% hingga 75%. Sedangkan downside risk memiliki kemungkinan baik di bawah 50%.
Baca Juga: Begini Cara Pengucapan QRIS yang Benar
“Dengan adanya skenario tersebut, kita bisa bersiap. Kalau skenario bergeser, maka kita tahu bagaimana respon yang perlu dilakukan,” tambah Perry.
Kedua, menyusun strategi dan respon kebijakan. Dalam hal ini, Perry menekankan respon kebijakan tidak hanya kebijakan dari BI saja, tetapi bagaimana bersinergi, berkolaborasi, dan berkoordinasi dengan pemerintah juga perbankan.
Ketiga, optimisme. Dengan skenario dan langkah kebijakan yang sudah dibentuk, bila otoritas tidak yakin dengan prospek perekonomian ke depan, maka ini akan hampa.
“Jadi harus yakin, kalau Indonesia akan pulih dan tahan gejolak global. Ini yang penting,” tandas Perry.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
