kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Begini Tanggapan Menteri ESDM Soal Kabar ENI Akuisis PI Chevron di Proyek IDD


Kamis, 22 September 2022 / 07:45 WIB
Begini Tanggapan Menteri ESDM Soal Kabar ENI Akuisis PI Chevron di Proyek IDD

Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. ENI, perusahaan migas asal Italia dikabarkan sudah resmi mencaplok 62% hak partisipasi Chevron Pacific Indonesia (CPI) di Proyek Gas Indonesia Deepwater Development (IDD). 

Saat dikonfirmasi soal aksi korporasi ENI di IDD, Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan sudah ada perusahaan yang masuk ke proyek IDD menggantikan CPI. 

“Sudah fix, final. Tunggu pengumuman resmi saja,” ujarnya ditemui di acara Indonesian Petroleum Association (IPA) Convention and Exhibition 2022 di JCC Senayan, Rabu (21/9). 

Baca Juga: Pengganti Chevron di Proyek IDD Ditargetkan Diumumkan di Akhir Tahun 2022

Dalam kesempatan yang sama, Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto mengatakan IDD adalah blok yang wilayah kerja dan cadangan yang besar seperti Abadi Masela. 

“Pasti ada yang mau. IDD kita tunggu akhir tahun mudah-mudahan proses yang dibutuhkan bisa selesai,” ujarnya. 

Dwi mengatakan, potensi cadangan di IDD cukup besar dan masuk ke dalam salah satu proyek strategis nasional. Adapun soal keekonomiannya, pemerintah cukup fleksibel untuk mendesain pengembangan itu agar ekonomis. 

“Kecuali kalau blok itu terlalu kecil dan portofolionya tidak sesuai dengan KKKS yang bersangkutan, misalnya kayak KKKS besar seperti Exxon, BP tapi kemudian ada blok blok kecil itu mereka biasanya tidak tertarik. Demikan juga IDD ini adalah blok yang wilayah kerjanya besar sama dengan Abadi Masela yang cadangannya besar. Pasti ada yang mau

Baca Juga: SKK Migas Akui Investasi CCUS di Blok Masela Butuh Dana Hingga Rp 19,38 Triliun

Dikutip dari laman resminya, Chevron berniat melepas IDD akibat tak dapat bersaing dalam portfolio global perusahaan. "Chevron memutuskan bahwa proyek Indonesia Deepwater Development yang terdiri dari beberapa KKS di Kutai Basin tidak dapat bersaing dalam portofolio global Chevron dan saat ini sedang mengevaluasi alternatif strategis untuk kepemilikan dan pengoperasian 62% sahamnya," demikian keterangan perusahaan dalam laman resminya.

Melansir catatan Kontan.co.id sebelumnya, jika ENI melanjutkan pengembangan IDD tahap II maka biaya investasi proyek dapat ditekan pasalnya ENI telah memiliki fasilitas yang bisa diintegrasikan. Adapun, Proyek IDD Tahap II Gendalo-Gehem ditaksir bisa mendatangkan investasi US$ 18 miliar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×