kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45921,71   -13,81   -1.48%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Begini strategi PT Garam memenuhi kebutuhan garam industri di dalam negeri


Selasa, 15 Juni 2021 / 10:45 WIB
Begini strategi PT Garam memenuhi kebutuhan garam industri di dalam negeri

Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Garam (Persero) terus berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan garam industri di dalam negeri. Berbagai langkah ditempuh oleh BUMN ini untuk menghasilkan garam yang berkualitas.

Direktur Utama PT Garam, Achmad Ardianto mengatakan, PT Garam sudah mampu membuat garam kualitas industri, baik garam yang diperoleh langsung dari ladang untuk industri Chlor Alkali Plant (CAP) maupun garam hasil olahan pabrik untuk industri pangan. “Namun, karena metodenya masih dengan cara Bertani, maka belum bisa disuplai dengan jumlah yang cukup,” ujarnya Minggu (13/6).

Saat ini, PT Garam memiliki kapasitas produksi sebesar 500.000 ton garam per tahun di musim normal dengan komposisi produksi garam industri CAP maksimum 10% sedangkan garam industri pangan sebesar 20%.

Achmad menyebut, PT Garam sudah lama tidak melakukan impor garam dan tidak ada pula rencana untuk mengimpor komoditas tersebut. Sebab, PT Garam lebih fokus pada perbaikan kualitas garam lokal, termasuk untuk memasok kebutuhan garam untuk industri farmasi.

Baca Juga: Pasokan garam impor untuk bahan baku industri mamin masih terpenuhi dengan baik

Upaya peningkatan kualitas garam lokal sudah menjadi fokus garam selaku BUMN dalam rangka membantu pemerintah mencapai swasembada garam industri.

Untuk menghasilkan garam untuk industri CAP dan pangan sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI), PT Garam memerlukan bahan baku garam yang baik. PT Garam menerapkan dua pendekatan yaitu pendekatan teknologi dan industrialisasi agar bisa memproduksi garam yang berkualitas.

Dalam jangka pendek, PT Garam sedang melakukan pendekatan teknologi untuk memproduksi garam industri yang sesuai dengan kebutuhan pasar. Sedangkan untuk jangka panjang, PT Garam sedang menjalani proses konversi ladangnya menjadi ladang yang menggunakan metode mekanisasi atau industrialisasi.

Lebih lanjut, PT Garam bersama dengan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) sebagai calon induk holding pangan BUMN sedang berkolaborasi dengan MIND ID dan PT Timah Tbk (TINS) untuk mengakuisisi lahan garam di Australia. Sayangnya, belum ada detail nilai investasi yang bisa diungkapkan terkait rencana ekspansi tersebut.

“Langkah ini akan mempercepat transformasi perusahaan dalam memenuhi kebutuhan garam industri dari dalam negeri,” pungkas Achmad.

Selanjutnya: Produsen garam lokal belum bisa penuhi kebutuhan bahan baku garam industri

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×