kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Begini Strategi Pertamina Dorong Pengembangan EBT


Jumat, 27 Mei 2022 / 07:50 WIB
Begini Strategi Pertamina Dorong Pengembangan EBT

Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina memastikan siap mendorong Energi Baru Terbarukan (EBT) melalui pelaksanaan sejumlah proyek.

Corporate Secretary Pertamina NRE Dicky Septriadi mengungkapkan, sejumlah proyek yang tengah berlangsung terdiri dari proyek internal berupa instalasi PLTS dan proyek-proyek lainnya seperti pengembangan hidrogen hingga panas bumi.

"Program PLTS internal Pertamina seperti di WK Rokan 25MW, SPBU di Provinsi Bali dan wilayah lainnya," ungkap Dicky kepada Kontan, Rabu (25/5).

Dicky melanjutkan, groundbreaking proyek PLTS di Blok Rokan sudah dilakukan. Selain itu, instalasi PLTS pada SPBU milik Pertamina juga tengah berjalan.

Baca Juga: Bahlil Sebut Pemerintah Segera Keluarkan Peraturan Larangan Ekspor Listrik EBT

Dalam catatan Kontan, Pertamina menargetkan instalasi PLTS untuk kebutuhan internal Pertamina dapat mencapai 500 MW pada 2030 mendatang.

Sementara itu, untuk sektor panas bumi, jika pada 2020 PLTP yang  dikelola oleh PT  Pertamina Geothermal, anak usaha Pertamina PNRE sebanyak 672 megawatt (MW) pada 2026 diproyeksikan bertambah jadi 1.128 MW.

Dicky menambahkan, masih ada tantangan dalam pengembangan panas bumi khususnya menyangkut kepastian regulasi. "Mengingat EBT ini merupakan barang baru, maka diperlukan penyesuaian-penyesuaian yang komprehensif, baik dari sisi regulasi maupun insentif terhadap bisnis itu sendiri," jelas Dicky.

Dicky mengungkapkan, untuk kebutuhan investasi pada proyek-proyek EBT yang tengah berlangsung masih terus mengalami pergerakan. Kendati demikian, kebutuhan investasi diperkirakan di kisaran US$ 10 miliar hingga US$ 12 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

×