kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Begini Strategi Lorena (LRNA) Kejar Target Pertumbuhan Pendapatan 20%


Sabtu, 16 Juli 2022 / 10:00 WIB
Begini Strategi Lorena (LRNA) Kejar Target Pertumbuhan Pendapatan 20%

Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - BOGOR. Emiten perusahaan otobus (PO) PT Eka Sari Lorena Transport Tbk (LRNA) optimistis target pertumbuhan pendapatan bisa mencapai 20% tahun ini. Pihaknya juga percaya diri kerugian yang saat ini diderita, dapat berbalik menjadi untung di akhir 2022.

Managing Director LRNA, Dwi Rianta Soerbakti mengungkapkan keyakinan ini datang dari baiknya kinerja Perseroan di kuartal II 2022.

"Di kuartal II ini tren pertumbuhannya lebih baik lagi dibandingkan dengan kuartal I 2022. Di kuartal I 2022 sebenarnya sudah lumayan, tetapi di kuartal II yakni April hingga Juni kelihatan ada pertumbuhan yang signifikan dan cukup baik," tuturnya pada paparan publik yang berlangsung virtual, Jumat (15/7).

Baca Juga: Perkuat Divisi Rental Bus, Lorena (LRNA) Operasikan Bus Listrik pada Agustus 2022

Pada kuartal I 2022, LRNA mampu memangkas kerugian hingga 50%. Pihaknya terus melakukan efisiensi sehingga bisa menjaga arus cash flow yang baik serta berhasil memangkas rugi. Dari upaya yang akan yang terus akan dilakukan ini, LRNA percaya jika pertumbuhan 20% dapat digapai.

Per kuartal I 2022, LRNA meraih penjualan sebesar Rp17,22 miliar tumbuh tipis 0,82% dari periode yang sama tahun lalu Rp17,08 miliar. Rugi bersih dipangkas 49% menjadi Rp3,64 miliar dari kuartal I 2021 rugi Rp7,12 miliar.

Rianta melanjutkan, tahun ini belum mengupayakan menambah armada. Ia menilai rencana tersebut bisa berhasil dilakukan pada 2023 mendatang. Tahun ini, LRNA hanya akan menambah satu bus listrik karena sudah menang tender dengan Sinarmas dan juga menambah satu bus double decker yang saat ini masih diproses pembuatannya di karoseri Laksana, Semarang.

 

"Kami lebih akan melakukan renovasi atau pengembangan secara besar-besaran terhadap armada yang sudah dimiliki. Tahun ini kami akan lakukan renovasi terhadap 20 sampai 30 armada. Ini lebih murah sebab tidak semahal membeli baru, tetapi secara kualitas tidak kalah dengan yang baru," sambungnya.

Dengan strategi ini, LRNA bilang investasi alias capex yang disiapkan tidaklah besar, yakni tidak jauh dari kisaran Rp10 miliar sampai Rp12 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×