kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Begini strategi Kabelindo Murni (KBLM) menjaga kinerja di tengah pandemi


Selasa, 17 November 2020 / 06:50 WIB
Begini strategi Kabelindo Murni (KBLM) menjaga kinerja di tengah pandemi

Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten produsen kabel, PT Kabelindo Murni Tbk (KBLM) berjibaku terus bertahan di tengah pandemi dengan melakukan diversifikasi produk dan diversifikasi target pasar. Salah satu produk yang sedang gencar digarapnya adalah kabel low voltage

Direktur KBLM, Petrus Nugroho mengatakan saat ini sudah terasa penjualan kabel ke sektor PLN drop jauh. Meski masih ada permintaan, tetapi tidak banyak. Maka dari itu, sebagai upaya mempertahankan bisnis KBLM, Petrus mengatakan perusahaan akan meningkatkan penjualan ke pasar bebas,  juga proyek pemerintah non PLN, seperti BUMN lainnya. Selain itu juga ke proyek pertambangan.

Tak hanya itu, KBLM juga akan semakin gencar melakukan diversifikasi produk.  "Kabelindo terus berusaha mendapatkan sertifikasi produk-produk baru. Adapun salah satu produk diversifikasi KBLM adalah kabel low voltage. Diversifikasi ini menjadi tantangan untuk keberagaman produk supaya dapat bertahan," jelasnya kepada Kontan.co.id, Senin (16/11). 

Baca Juga: Kino Indonesia (KINO) pasang target konservatif sampai tutup tahun

Menurut Petrus produk low voltage dan building wire merupakan peluang yang tidak tergantikan karena dari sisi kuantitas dan permintaan pasar masih menjanjikan. 

Petrus bilang tipe ini tetap ada permintaan meski di tengah pandemi karena industri, perumahan, proyek swasta tetap berjalan, tanpa ketergantungan pemerintah. "Apalagi ketika nanti investasi akan masuk akibat efek kemudahan berusaha dari regulasi," ungkapnya. 

Tak hanya kabel listrik saja, Kabelindo Murni juga memproduksi kabel telekomunikasi yang merupakan bagian dari sektor proyek. Petrus mengatakan produk ini sedang digarap secara market maupun peningkatan produksi. 

"Kabel telekomunikasi banyak dipakai di kereta api, di project double railway melalui LEN. Namun persentasinya tidak signifikan sehingga kami fokus di produk low voltage," kata Petrus. 

Baca Juga: Acset Indonusa (ACST) gugat PKPU pemilik proyek Tower Indonesia I

Asal tahu saja, akibat menurunnya permintaan dari PLN, Petrus mengungkapkan target pendapatan dari PLN hanya akan tercapai 15% dari yang sebelumnya ditargetkan bisa berkontribusi 30% ke pendapatan KBLM.  Adapun sampai dengan akhir September 2020, penjualan neto ke PT PLN (Persero) hanya 15,42% dari total penjualan atau senilai Rp 100,22 miliar. 

Lantas untuk menopang kinerjanya, Petrus mengatakan KLBM  tetap fokus pada sektor swasta yang selama ini mendominasi penjualan, yakni 60% sampai 70% ke penjualan.

Selanjutnya: Begini upaya Darma Henwa (DEWA) menjaga kinerja

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

×