Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Dafam Hotel Management (DHM), anak usaha emiten PT Dafam Property Indonesia Tbk (DFAM) mengatakan hingga saat ini pihaknya masih tetap mengoperasikan jaringan hotelnya di seluruh Indonesia dengan protokol kesehatan ketat.
Sebagai informasi, beberapa hotel dan restoran di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), diberitakan tutup permanen karena tidak kuat menanggung beban operasional di tengah ketiadaan tamu. Masa PSBB dan PPKM menambah kesulitan pemilik mempertahankan bisnisnya.
Andhy Irawan, CEO DHM mengatakan saat ini memang yang terpenting adalah bertahan dan terus menjalankan bisnis di tengah keadaan yang tidak menentu.
Baca Juga: Pengamat properti: Harga rumah mengalami peningkatan secara terbatas tahun ini
"Saat ini yang terpenting adalah bertahan dan menjalankan bisnis dalam keadaan yang tidak menentu. Kami masih mendapat tamu dan okupansi berada sekitar 70%.Tapi secepat itu juga terjadi cancel dan tersisa okupansi hanya 20 %," jelasnya kepada Kontan, Kamis (4/2).
Andhy sendiri tidak menegaskan bagaimana insentif dari Pemerintah melalui Kementerian Pariwisata berhasil menolong usahanya. Ia hanya mengatakan, bantuan yang diharapkan adalah insentif pengembalian pajak tahun lalu.
Di sisi lain, pihaknya menjalankan strategi dengan memaksimalkan pendapatan masing-masing unit hotel. Tak hanya itu, pihaknya masih menekan pengeluaran operasional yang dirasakan tidak mendesak.
"Kami tentunya memaksimalkan pendapatan masing-masing unit hotel dengan selalu berkoordinasi dengan tiap jaringan unit hotel Dafam Indonesia dan kantor pusat Dafam di Semarang. Hal ini juga kami lakukan dalam menjalankan strategi penjualan disamping menekan pengeluaran operasional yang tidak perlu," tutup dia.
Selanjutnya: Perekonomian belum stabil, Intiland Development (DILD) hati-hati menaikkan harga
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News