kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Begini strategi bisnis Panca Budi Idaman (PBID) pada tahun ini


Senin, 15 Maret 2021 / 23:05 WIB
Begini strategi bisnis Panca Budi Idaman (PBID) pada tahun ini

Reporter: Vina Elvira | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten kemasan plastik, PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) akan melakukan ekspansi pasar ke sejumlah wilayah baru yang memiliki potensi pasar tinggi.

Agenda bisnis tersebut, merupakan salah satu strategi yang PBID lakukan untuk mencapai target pertumbuhan penjualan sebesar 10% - 15%, dengan margin laba bersih (net profit margin) 8%-9%.

Direktur PBID Lukman Hakim menyebut, perluasan pasar akan dilakukan ke Jawa Timur dan sejumlah wilayah di luar pulau Jawa. “Target pertumbuhan penjualan kami untuk 2021 penjualan by value, 10% - 15%, karena kami ekspansi pasar ke Jawa Timur dan luar jawa, marketnya masih besar,” ungkap Lukman kepada Kontan, Senin (15/3). 

Baca Juga: Bertahan di era digital, VIVA dan MDIA akan kelola konten bersama influencer

Lukman menilai, prospek bisnis kemasan plastik di tahun ini terbilang cukup baik. Tidak hanya bagi perusahaan, tapi juga bagi pertumbuhan kinerja bisnis pada sektor usaha lain, seperti pasar tradisional dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

“Industri kemasan plastik adalah industri padat karya yg menciptakan lapangan kerja dan mendukung sektor mamin (makanan dan minuman), dan mendukung pasar tradisional, serta sektor UMKM. Sekarang ini di masa pandemi mendukung e-ommerce dan online food delivery,” terangnya. 

Selain memperluas pangsa pasar dan jaringan distribusi ke sejumlah wilayah strategis, PBID juga menjalankan strategi lain, guna memperkuat lini usahanya di tahun ini. “Meningkatkan kualitas produk dan brand value, meningkatkan inovasi dan diversifikasi produk, melakukan efisiensi operasional, dan menjalankan protokol kesehatan yg baik,” jelas Lukman. 

Untuk menopang strategi pemasaran yang tengah dijalankan, perusahaan mengalokasikan belanja modal sebesar Rp 60 miliar. Capex ini, kata Lukman, digunakan untuk menambah pengadaan mesin dan gudang distribusi. 

Baca Juga: IGAR nilai prospek bisnis kemasan produk farmasi aman bagi kelangsungan perusahaan

Sekedar informasi, PBID membukukan penjualan bersih secara tahunan atau year-on-year (yoy) sebesar  Rp 3,87 triliun di tahun 2020, atau turun 16,45% dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya yang mencapai Rp 4,63 triliun. 

Berdasarkan laporan keuangan tahunan perusahaan, PBID mendapatkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar sebesar Rp 371,60 miliar, atau tumbuh 66,71% dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya yang sebesar Rp 222,89 miliar.

Selanjutnya: Siap rilis sejumlah film, MD Pictures (FILM) yakin kinerja membaik pada tahun ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×