Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman mengatakan dampak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat ke investasi tidak akan sebesar dampak ke konsumsi rumah tangga. Menurutnya, konsumsi rumah tangga pasti akan sangat berdampak karena kebijakan tersebut ditujukan untuk membatasi mobilitas masyarakat.
Faisal menilai, investasi bisa tumbuh lantaran pada PPKM Darurat kegiatan konstruksi masih diperbolehkan berjalan normal dengan prokes yang lebih ketat. Selain itu, sektor esensial seperti industri berorientasi ekspor masih dapat beroperasi dengan WFO 50%. Sementara itu, proyek strategis nasional dikategorikan sebagai sektor krusial boleh beroperasi sampai dengan maksimal 100% WFO.
"Memang pembatasan mobilitas masyarakat akan mengurangi domestic demand sehingga pasti akan berdampak pada keputusan investasi perusahaan," kata Faisal kepada Kontan.co.id, Minggu (11/7).
Baca Juga: Kebijakan PPKM darurat tidak halangi pemerintah untuk mendorong investasi
Namun demikian, Faisal mengatakan tren lonjakan harga komoditas dan masih kuatnya permintaan eksternal seiring dengan pemulihan ekonomi global, akan masih cukup mampu untuk mendorong kegiatan investasi terutama di sektor-sektor komoditas berorientasi ekspor.
"Kebijakan insentif pajak dari pemerintah pada sektor otomotif dan properti juga mungkin masih bisa membantu meminimalisir dampak dari pelemahan domestic demand," kata Faisal.
Proyeksi Faisal, pada 2021 setelah adanya PPKM Darurat investasi akan tumbuh pada kisaran 4% sampai dengan 4,5% year on year (yoy). Angka tersebut turun dari prediksi Faisal sebelumnya yang sebesar 5% yoy.
Selanjutnya: Tingkat gagal bayar naik, investor harus selektif dalam memilih obligasi korporasi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News