kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Begini kinerja operasional Freeport Indonesia di tahun 2020


Kamis, 28 Januari 2021 / 08:30 WIB
Begini kinerja operasional Freeport Indonesia di tahun 2020

Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Freeport Indonesia (PTFI) mencatatkan kinerja operasional yang cukup baik. Di mana, perusahaan ini mencetak peningkatan yang cukup signifikan dari sisi produksi dan penjualan tembaga sepanjang tahun 2020 silam. 

Di sisi lain, PTFI malah mencatat penurunan pada produksi dan penjualan terhadap komoditas emas.

Berdasarkan laporan Fourth-Quarter and Year Ended 2020 Freeport-McMoran (FCX), PTFI memproduksi 809 juta pon tembaga. Jumlah ini naik 33,27% dibandingkan realisasi produksi tahun 2019 yang hanya 607 juta pon..

Sejalan dengan itu, volume penjualan tembaga PTFI pun melesat 20,53% dari 667 juta pon pada 2019 menjadi 804 juta pon di tahun lalu. 

Harga realisasi rata-rata tembaga juga naik, dari US$ 2,72 per pon pada 2019 menjadi US$ 3,08 per pon pada tahun lalu.

Baca Juga: Proyek smelter Freeport jauh dari target, ini kata Dirjen Minerba

Sayangnya, kenaikan dari tembaga tak diikuti oleh komoditas emas. Sepanjang tahun lalu, produksi emas PTFI hanya 848.000 ons atau turun tipis 1,73% dibandingkan tahun 2019 yang sebesar 863.000 ons. 

Sementara itu, penjualan emas PTFI pada 2020 tercatat 842.000 ons, merosot 13,46% dibanding realisasi penjualan pada 2019 yang sebanyak 973.000 ons. Padahal, realisasi rata-rata harga emas menanjak dari US$ 1.416 per ons pada 2019 menjadi US$ 1.832 per ons di 2020.

President and Chief Executive Officer Freport-Mc.Moran Richard C. Adkerson mengatakan, tahun lalu pihaknya masih mengupayakan peningkatan produksi dari tambang bawah tanah PTFI. Menurutnya, upaya peningkatan produksi di kawasan mineral Grasberg Papua itu terus berlanjut sesuai jadwal.

Selama kuartal IV-2020, ada 56 drawbell baru yang dibangun di Grasberg Block Cave dan Deep Mill Level Zone (DMLZ). Saat ini terdapat lebih dari 370 drawbell yang telah dibuka.

Drawbell merupakan bukaan untuk pengambilan bijih (ore) di tambang bawah tanah dengan metode ambrukan (block caving). Dengan tambahan drawbell tersebut, produksi rata-rata gabungan dari tambang Grasberg Block Cave dan DMLZ mencapai sekitar 85.000 metrik ton bijih per hari selama Kuartal IV-2020.

"Selama 2020 kami membangun momentum untuk meningkatkan tambang bawah tanah, dan pada Kuartal keempat kami telah mencapai hampir 70% dari target tingkat penjualan tahunan," ungkap Adkerson dalam conference call yang digelar Selasa (26/1) waktu setempat.



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

×