Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan digital kian memantapkan sinergi dengan para pemilik saham atau investornya. Hal tersebut dilakukan untuk memanfaatkan ekosistem yang sudah terbentuk dalam memperluas jangkauan pasar.
PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) misalnya, memperkuat sinergi dengan induknya, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), dengan meluncurkan fitur tabungan digital Bank Raya pada SuperApp BRImo.
Ini merupakan sinergi kedua yang mereka lakukan. Sejak Oktober 2021, Bank Raya juga telah bersinergi mengoptimalkan ekosistem BRI melalui peran Agen BRILink dengan produk Pinang Paylater atau produk Dana Talangan Agen BRILink. Pinang Paylater merupakan fasilitas pembiayaan dengan tenor pendek, yakni 5 hari, 14 hari dan 30 hari dengan maksimal plafon sebesar Rp 25 juta.
Amam Sukriyanto, Direktur Bisnis Kecil dan Menengah BRI mengatakan, peluncuran fitur tersebut merupakan bagian baru dari transformasi Bank Raya menjadi end to end digital provider.
"Dengan semakin banyak akses terhadap ekonomi gig melalui Bank Raya, termasuk lewat BRImo, kami harapkan mendorong pertumbuhan Bank Raya, membawa diversifikasi resiko dan profit, serta menambah customer based BRI Group," kata Aman saat peluncuran vitur Bank Raya Digital Saving di BRImo, Rabu (29/6).
Baca Juga: BRI Luncurkan Fitur Tabungan Digital Bank Raya di SuperApp BRImo
Kaspar Situmorang, Direktur Utama Bank Raya mengatakan, pihaknya merupakan bank digital yang fokus membidik nasabah dari segmen ekonomi gig atau pekerja informal. Kolaborasi dengan BRI merupakan langkah esensial bagi perseroan untuk menjaring nasabah.
Lewat sinergi tersebut, Bank Raya menargetkan bisa mencatatkan jumlah akun rekening mencapai 1 juta sampai akhir tahun. Per Juni 2022, total jumlah rekening Bank Raya baru mencapai sekitar 713.000 dan menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) Rp 10 triliun per kuartal I-2022 dengan rasio CASA 45,2%
Kaspar menambahkan, sebagai bagian dari konglomerasi keuangan, sekitar 70% bisnis Bank raya saat ini masih menggarap ekosistem dari BRI Group. Perseroan terbantu dalam mengakuisisi nasabah lewat BRImo. Namun, perseroan saat ini juag sedang mempersiapkan skema bisnis untuk memperluas ekosistem di luar dari BRI Group.
"Mudahan-mudahan kolaborasi yang sedang kami susun ini bisa kita luncurkan dalam dua minggu ke depan, yang pasti apapun ekosistem yang kita garap nantinya fokusnya tetap membidik pekerja informal atau gig ekonomi," tutur Kaspar.
Untuk melayani pasar tersebut, Bank Raya akan terus melakukan pengembangan layanan. Pada bulan Agustus mendatang, Bank Raya akan meluncurkan fitur baru yang memungkinkan nasabahnya bisa melakukan tarik tunai di seluruh ATM BRI.
Sementara PT Bank Aladin Syariah Tbk bersinergi dengan salah satu pemegang sahamnya, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, dengan meluncurkan fitur tarik-setor tunai (tarsetun) di gerai Alfamart seluruh Indonesia.
Baca Juga: Hadapi Kenaikan GWM, Perbankan Perkuat Likuiditas
Melalui lebih dari 17 ribu jaringan ekosistem Alfamart, masyarakat akan memiliki akses ke layanan perbankan syariah dengan lebih mudah. Fitur terbaru ini memungkinkan nasabah untuk melakukan transaksi penarikan maupun penyetoran uang tunai, b?ik dari dan ke rekening Aladin Bank tanpa menggunakan kartu debit.
“Integrasi antara inovasi Aladin Bank dengan jaringan gerai Alfamart akan menjadi babak baru dalam ekosistem perbankan digital. Hal ini kami yakini akan sangat berkontribusi pada industri keuangan Syariah yang memiliki potensi sangat besar di Indonesia," kata Presiden Direktur Aladin Bank, Dyota Marsudi
Dia bilang, fitur tarik-setor tunai ini akan sangat membantu segmen yang dibidik Bank Aladin, yakni underbanked dan unbanked.
Kolaborasi dari Aladin Bank dan Alfamart memungkinkan edukasi keuangan dan pembangunan infrastruktur pendukung terjadi melalui ketersediaan akses perbankan yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News