Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah pengusaha meminta penundaan sementara kenaikan tarif layanan pelabuhan di Tanjung Priok. Pasalnya, saat ini sejumlah industri masih berjibaku kembali bangkit dari dampak pandemi Corona.
Ketua Umum Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) Edy Suyanto mengharapkan adanya dispensasi atau penundaan sementara waktu untuk kenaikan tarif Lift On-Lift Off di Tanjung Priok karena industri keramik nasional masih mengalami kendala.
"Kendala tersebut adalah ketersediaan dan harga kontainer untuk ekspor yang saat ini masih sangat mahal dibandingkan sebelumnya," jelasnya kepada Kontan.co.id, Rabu (14/4).
Baca Juga: Tarif jasa pelabuhan di Tanjung Priok dinaikkan, INSA: Memberatkan!
Edy menyebutkan, kinerja ekspor Asaki di bulan Januari dan Februari 2021 mengalami penurunan 15% dibanding periode yang sama di tahun 2020 karena pihak buyer menahan pembelian akibat kenaikan harga ocean freight/kontianer.
"Sedangkan di satu pihak industri keramik nasional tidak mampu mensubsidi kenaikan harga kontainer tujuan ekspor," kata Edy.
Perusahaan Pendingin Refrigerasi Indonesia (Perprindo) juga menilai, naiknya tarif jasa layanan di pelabuhan Tanjung Priok akan memberatkan pelaku usaha.
Sekjen Perprindo Andy Arif Widjaja mengatakan, anggota Perprindo yang merupakan perusahaan industri eksportir dan importir juga menyayangkan waktu keputusan kenaikan tarif Lift on -Lift Off. Menurut Andy, saat ini banyak anggota asosasi yang belum pulih dari pandemi Covid-19 dan masih harus menghadapi banyak tantangan bisnis lainnya.
"Anggota Perprindo mengalami tantangan kenaikan bahan baku seperti tembaga, kompressor dan lainnya, kurs rupiah yang melemah, kenaikan harga freight dan sekarang harus ditambah lagi kenaikan Lift On -Lift Off yang sangat besar tingkat kenaikannya di 52%," jelasnya.
Andy yang juga menjabat sebagai Direktur di PT Berkat Elektrik Sejati Tangguh, perusahaan agen tunggal yang menjual AC merek AUX dan AC merek BESTLIFE mengatakan, Berkat Elektrik sebagai importir elektronik menyetujui apabila adanya penyesuaian tarif di saat yang tepat dan juga apabila dibarengi dengan peningkatan pelayanan.
Namun sangat disayangkan, timing kenaikan kali ini dirasakan kurang tepat. Andy memproyeksikan akan terjadi penyesuaian harga atau naik antara 5% hingga 8% tergantung jenis produknya.
Selanjutnya: KIKT: Kenaikan tarif jasa pelabuhan di Tanjung Priok kurang bijak
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News