Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank BCA Syariah membidik pertumbuhan pembiayaan dan Dana Pihak Ketiga (DPK) bisa 7% hingga 9% yoy sepanjang 2022.
Direktur BCA Syariah Rickyadi Widjadja menyatakan, masih akan mengoptimalkan sektor perkebunan, perdagangan besar dan kecil, serta manufaktur.
“Selain ini, BCA Syariah akan memperbesar segmen konsumer yang saat ini baru sekitar 3% dengan melakukan sinergis dengan induk perusahaan Bank BCA ikut berbagai ekspor. Harapannya segmen ini bisa naik menjadi 4% hingga 5%,” jelasnya kepada Kontan.co.id belum lama ini.
Sedangkan non performing financing (NPF) akan dijaga di bawah 2% di sepanjang 2022 sebab BCA Syariah akan terus mendorong pertumbuhan pembiayaan. Di sisi lain, restrukturisasi pembiayaan masih akan terus berkurang.
Baca Juga: Perbankan Syariah Catat Pertumbuhan Pembiayaan 6,83% Jadi Rp 421,57 Triliun di 2021
Akan tetapi, BCA Syariah masih meningkatkan pengawasan terhadap kualitas pembiayaan dari sektor penerbangan, perikanan, dan tekstil. Hingga Desember 2021, NPF bisa dijaga di level 1,13%.
“Guna mengoptimalkan pendapatan, BCA Syariah akan terus menurunkan biaya dana dengan meningkatkan dana murah. Salah satunya dengan merilis layanan bukan rekening secara online pada Juli 2022 nanti,” paparnya.
Ia berharap dengan peningkatan CASA dan penurunan biaya dana, bank bisa memberikan pembiayaan dengan rate yang lebih murah. Sehingga bisa mengakuisisi nasabah tier 1 yang memiliki risiko kecil sehingga pendapatan bisa lebih optimal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News