kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BCA siapkan kebutuhan uang kartal dan layanan digital saat Ramadan dan Lebaran


Kamis, 15 April 2021 / 06:15 WIB
BCA siapkan kebutuhan uang kartal dan layanan digital saat Ramadan dan Lebaran

Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Central Asia Tbk mempersiapkan kebutuhan uang kartal dan layanan digital banking saat Ramadan dan Idul Fitri 2021. Direktur BCA Sansoto menyatakan bank berkomitmen untuk mempersiapkan uang tunai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Hari Raya Idul Fitri 2021. 

“Hingga saat ini, perseroan sedang berkoordinasi secara internal terkait dengan kesiapan uang tunai selama Hari Raya Idul Fitri 2021. Setelah proses koordinasi selesai, kami akan menginformasikannya kepada publik. Sebagai informasi, pada tahun 2020 lalu, BCA menyediakan uang tunai sebesar Rp 39 triliun,” ujar Santoso kepada Kontan.co.id pada Rabu (14/4).

Lanjut Ia, nasabah juga dimudahkan melakukan bertransaksi melalui layanan digital banking BCA saat momen Ramadan hingga Idul Fitri. Santoso menyebut BCA Mobile dan KlikBCA siap melayani nasabah dengan beragam fitur lengkap dan terkini hanya dengan dalam satu genggaman smartphone

Baca Juga: BRI proyeksi kebutuhan uang kartal dan transaksi digital naik pada puasa dan Lebaran

“Sebagai informasi, pada tahun 2020, jumlah transaksi melalui mobile dan internet banking terus bertumbuh dengan pesat, yakni sebesar 50,7% YoY. Pada tahun 2020, BCA memproses lebih dari 30 juta transaksi per hari secara rata-rata, atau naik 18,3% dari tahun 2019,” tambahnya.

Ia memperkirakan transaksi perbankan secara digital akan meningkat seiring dengan kebutuhan masyarakat pada momen lebaran tahun ini. 

Bank Indonesia (BI) memprediksi penarikan uang kartal oleh perbankan menyambut Idul Fitri 2021 mencapai Rp 152,14 triliun. Direktur Eksekutif Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI Marlison Hakim menyatakan nilai tersebut meningkat 39,33% year on year (yoy) dibandingkan realisasi penarikan perbankan di 2020 sebesar Rp 109,20 triliun. 

“Sebagaimana diketahui, periode Ramadan dan Idul Fitri merupakan periode di mana tingkat outflow tertinggi sepanjang siklus tahunan dalam pengadaan uang. Dimana rata-rata 30% outflow uang kita keluar pada saat Ramadhan dan Idul Fitri,” papar Marlison secara virtual pada Rabu (14/4). 

Lanjut Ia, dalam pemenuhan kebutuhan uang kartal senilai Rp 152,4 triliun itu te terdiri dari 90,07% uang pecahan besar yang terdiri dari nominal Rp 100.000 dan Rp 50.000 sebesar Rp 137 triliun. Sementara sisanya senilai Rp 15,2 triliun atau 9,93% merupakan uang pecahan kecil mulai Rp 20.000 ke bawah. 

Baca Juga: BRI undur dari Aceh, ini hukum lembaga keuangan di Serambi Makkah

“Pada awal pandemi terjadi Covid-19 di Indonesia, permintaan uang kartal juga turun termasuk di periode Ramadan dan Lebaran. Realisasi tahun lalu sebesar Rp 109,20 triliun, turun cukup tajam sebesar 43,3% dari tahun-tahun sebelumnya,” tambah Marlison. 

Kenaikan proyeksi kebutuhan uang kartal pada Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini terjadi karena beberapa faktor. Pertama,  memperhitungkan asumsi makro ekonomi dengan semakin membaiknya kondisi ekonomi Indonesia. Kedua, BI memperhatikan kebijakan pemerintah khususnya realisasi percepatan bantuan sosial tunai (BLT) menjelang idul fitri. 

“Kemudian kita lihat bagaimana kebijakan program vaksinasi yang mempengaruhi tingkat mobilitas masyarakat. Bila tingkat mobilitas masyarakat makin tinggi maka kebutuhan uang kartal makin tinggi. Tentunya kita juga memperhatikan kebijakan pemerintah tentang larangan mudik lebaran di masyarakat walaupun juga ada dikecualikan mudik lokal di wilayah tertentu,” tegasnya.

Selanjutnya: Laba Bank Jatim (BJTM) tumbuh 8,17% menjadi Rp 1,46 triliun pada 2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×