kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bayar bunga roll over sejak 2018, Jiwasraya gelontorkan Rp 3,92 triliun


Sabtu, 26 Desember 2020 / 15:40 WIB
Bayar bunga roll over sejak 2018, Jiwasraya gelontorkan Rp 3,92 triliun

Reporter: Ferrika Sari | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Asuransi Jiwasraya (Persero) sudah mengeluarkan dana sebesar Rp 3,92 triliun untuk membayar bunga roll over (perpanjangan kontrak) kepada nasabah sejak tahun 2018 - 2020.

"Jadi total Rp 3,92 triliun itu digunakan untuk membayar bunga roll over agar perusahaan bisa berjalan sampai hari ini hingga nanti memperoleh pendanaan dari pemerintah yang akan diterima IFG ke IFG Life," kata Direktur Keuangan dan Investasi Jiwasraya Farid Azhar Nasution dalam keterangan pers secara virtual, pekan lalu. 

Jika dirinci sumber dana tersebut berasal dari transaksi repo Rp 1,12 triliun, fasilitas kredit Rp 418 miliar. Lalu optimalisasi aset pusat perbelanjaan Cilandak Town Square (Citos) senilai Rp 1,4 triliun. 

Baca Juga: Ini alasan Jiwasraya percepat restrukturisasi polis tahap II

"Kami sudah melakukan pelepasan aset emas kita sebetulnya, yaitu penjualan Citos Rp 2,2 triliun. Yang sudah kami belanjakan kurang lebih Rp 2,1 triliun sudah kami terima," lanjutnya. 

Kemudian penerbitan surat utang jangka menengah atau MTN senilai Rp 500 miliar dan sudah dilunasi kepada PT Taspen (Persero). Lalu optimalisasi aset investasi berupa gain atas obligasi senilai Rp 480 miliar. 

"Kira - kira, itu jadi dua tahun yang luar biasa sehingga kami harus bertahan sampai datangnya pertolongan melalui IFG. Tugas kami sekarang adalah merestrukturisasi, menata aset yang telah ada untuk bail in di IFG Life," terangnya. 

Dalam periode yang sama, Jiwasraya juga telah mengubah strategi bisnis agar perusahaan bertahan mulai dari menghentikan produk - produk asuransi yang merugikan serta mencatatkan penjualannya minim. 

Selanjutnya, merestrukturisasi produk - produk dengan profitabilitas negatif namun penjualannya masih tinggi. Lalu meningkatkan penjualan produk baru yang berpotensi mendatangkan profitabilitas. 

Baca Juga: Ditargetkan beroperasi Januari 2021, IFG Life masih tunggu izin OJK

Selain itu, bekerja sama dengan Link Aja dalam penjualan produk asuransi. Hal ini dibarengi efisiensi beban operasional dan penjualan dengan membentuk unit khusus bisnis korporasi serta revitalisasi bisnis ritel.

Terakhir, penjualan produk asuransi baru via digital tumbuh positif. Dilanjutkan dengan revitalisasi keagenan yang saling menguntungkan. 

Selanjutnya: Ekuitas minus Rp 38,6 triliun, Jiwasraya andalkan sumber dana ini untuk operasional

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×