Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Cara pembelian bahan bakar minyak (BBM) mengalami perubahan. Pertamina mensosialisasikan pembelian BBM bersubsidi Pertalite menggunakan aplikasi MyPertamina, khusus kendaraan roda 4.
Sistem pembelian ini mengharuskan konsumen memindai QR Code menggunakan ponsel saat isi BBM di SPBU. Hal ini memunculkan banyak pertanyaan di masyarakat terkait karena larangan penggunaan ponsel di SPBU.
Melalui Instagram resminya, Pertamina sendiri menjelaskan, penggunaan ponsel di SPBU untuk proses transaksi pada dasarnya aman, dengan catatan minimal 1,5 meter dari dispenser BBM. Apakah aman menggunakan HP saat isi BBM di SPBU atau apakah berbahaya?
Berikut penjelasan ahli:
Penjelasan dosen ITB Dosen Institut Teknologi Bandung (ITB) Kelompok Keahlian Teknik Ketenagalistrikan Syarif Hidayat menyebutkan, sesungguhnya tidak ada cukup bukti ilmiah yang mendukung klaim menggunakan HP dapat menyebabkan kebakaran di SPBU.
"Jadi saya melakukan pemeriksaan yang agak lengkap terhadap catatan kebakaran SPBU di Amerika (AS) dan Inggris, dan tidak ada bukti bahwa handphone bisa memicu kebakaran di SPBU," kata Syarif, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (3/7/2022).
Baca Juga: 2 Ciri-ciri Aplikasi MyPertamina yang Asli, Hati-hati dengan yang Palsu
Syarif mengatakan, di Amerika, tidak ada bukti yang tercatat dari 100 persen kejadian kebakaran SPBU yang dipicu oleh penggunaan HP. Penyebab paling umum kebakaran di SPBU adalah terjadinya korsleting pada mobil maupun kendaraan yang tengah melakukan isi BBM.
Tak hanya dari studi pustaka, Syarif juga sempat melakukan eksperimen untuk membuktikan klaim tersebut. Namun, tidak menunjukkan hasil yang sesuai.
"Saya siapkan bahan bakar yang mudah menyala dengan campuran oksigen yang cukup, kita lakukan perbandingan. Pertama, saya nyalakan dengan pemantik api biasa seperti pemantik kompor ya, itu nyala. artinya dia memang flameable. lalu saya taruh di situ hp, lalu saya trigger pada titik yang sama dengan sebelumnya. Dari belasan kali percobaan yang saya lakukan, tidak ada satupun yang memercikkan api," jelas Syarif.
Berdasarkan data dan uji coba yang telah dilakukan, Syarif menyimpulkan bahwa tidak benar HP bisa memicu kebakaran di SPBU.
Baca Juga: Awas! Ada Aplikasi MyPertamina Palsu, Begini Cara Membedakannya
"Kesimpulan saya, baik dari penelaahan pustaka, maupun pengujian fisik, tidak ada cukup bukti apapun yang menunjang klaim bahwa hp bisa memicu kebakaran di SPBU secara langsung. Secara langsung itu maksud saya, hp-nya sendiri yang memicu. Kalau HP-nya kemudian bikin orang meleng, itu bukan pemicu langsung," papar dia.
Syarif menjamin, penggunaan ponsel untuk membeli BBM bersubsidi kendaraan roda 4 aman dilakukan.
"Sama sekali tidak akan membahayakan, sejauh urusannya (langsung) HP-nya, ya," jelas Syarif.
Bahkan, tidak ada jarak minimal tertentu demi aman menggunakan HP di SPBU, sebagaimana disyaratkan Pertamina, minimal 1,5 meter dari dispenser.
"Enggak ada, bahkan di penelitian saya itu, saya nyalakan hp itu di tempat di mana memang api bisa menyebabkan kebakaran, itu tidak terbukti. Dalam pandangan saya, Pertamina tidak cukup melakukan studi baik akademis maupun empiris untuk melakukan pelarangan (penggunaan HP di SPBU) itu," pungkas Syarif.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Menggunakan HP Saat Beli BBM di SPBU, Aman atau Bahaya? Ini Kata Ahli"
Penulis : Luthfia Ayu Azanella
Editor : Rendika Ferri Kurniawan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News