Sumber: Channel News Asia | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - BANGKOK. Thailand melaporkan rekor harian baru kasus COVID-19, dengan mencatat 14.575 infeksi pada Jumat (23/7), yang membuat rumahsakit kewalahan menerima pasien terpapar virus corona.
Perdana Menteri Thailand Prayut Cha-o-cha menuntut para pejabat menemukan cara untuk membawa orang sakit ke rumahsakit setelah banyak pasien COVID-19 ditemukan tewas di jalan-jalan di Kota Bangkok.
“Yang terpenting, kita harus memikirkan apa yang bisa kita lakukan untuk mengurangi jumlah orang terinfeksi yang menunggu ambulans di rumah atau di jalan-jalan,” kata Prayut, Kamis (22/7), dikutip Channel News Asia.
“Gambar (kematian) ini tidak boleh dilihat lagi. Ini adalah tanggungjawab setiap instansi, tidak hanya Kementerian Kesehatan. Beberapa lembaga yang terlibat perlu mencari cara untuk membawa pasien ini ke rumahsakit lapangan,” ujarnya.
Jumlah orang yang ditemukan tewas di jalan dan rumah akibat COVID-19 di Bangkok, ibu kota Thailand, meningkat setiap hari, menurut seorang pejabat badan amal yang membantu menjemput mereka.
Baca Juga: Thailand catat rekor baru kasus COVID-19, jam malam berlaku di 3 provinsi ini
Somboon Kwan-on, Kepala Unit Penanggulangan Bencana Yayasan Poh Teck Tung, mengatakan dalam sebuah wawancara telepon, timnya bisa membawa delapan hingga 10 orang yang meninggal akibat Covid-19 yang ditemukan di jalan per hari.
Thailand merawat dan mengisolasi siapa pun yang positif terkena virus corona di rumahsakit, sehingga membebani jumlah tempat tidur yang tersedia.
Hampir 4.000 pasien COVID-19 berada di unit perawatan intensif (ICU) pada Jumat, termasuk 900 menggunakan ventilator, Apisamai Srirangsan, wakil juru bicara Pusat Penanganan COVID-19 Thailand mengungkapkan.
Sementara lebih dari 20.000 orang di wilayah Bangkok menunggu di tempat perawatan COVID-19, tidak termasuk lebih dari 2.500 orang yang melakukan isolasi mandiri di rumah atau lingkungan komunitas.
Di Bangkok saja, ada 70 orang yang masih menunggu mendapatkan perawatan di rumahsakit dalam kondisi kritis.
Selanjutnya: Kasus Covid-19 meledak, Thailand resmi larang pertemuan publik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News