kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bansos, THR, Gaji ke-13 Menggelontor Jelang Lebaran, Ini Efeknya ke Ekonomi


Senin, 18 April 2022 / 03:35 WIB
Bansos, THR, Gaji ke-13 Menggelontor Jelang Lebaran, Ini Efeknya ke Ekonomi

Reporter: Siti Masitoh | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah menggelontorkan bantuan sosial (bansos) dan THR lebaran bagi aparatur sipil negara (ASN), TNI, dan Polri, menjelang Lebaran. Tujuannya untuk meningkatkan konsumsi rumah tangga, sehingga bisa juga mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Kepala Center of Macroeconomics and Finance Institute for Development of Economics and Finance (Indef) M. Rizal Taufikurahman mengatakan, adanya THR dan bansos pada bulan April ini memang akan mendorong daya beli masyarakat dan turut  mengkerek konsumsi rumah tangga.

Akan tetapi, karena momentum tersebut berbarengan dengan kenaikan harga energi seperti Bahan Bakar Minyak (BBM) pertamax, harga pangan, dan juga kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN),  tingkat konsumsi masyarakat diperkirakan hanya akan tumbuh 1,2% saja. Sementara itu, besaran konsumsi juga menurun akibat kenaikan harga BBM sebesar  0.8%.

Padahal, biasanya jelang Idul Fitri, konsumsi pangan, pakaian, dan BBM akan meningkat karena banyak masyarakat yang mudik. Sehingga secara otomatis akan mendorong tingkat konsumsi rumah tangga dan turut menyumbang ke perekonomian.

“Ini menunjukkan bahwa kenaikan konsumsi dengan dorongan THR dan perlindungan sosial pada April selisih setelah terkompensasi oleh harga BBM, PPN dan harga pangan yang naik, sehingga dorongannya hanya sebesar 0.4%,” tutur Rizal kepada Kontan.co.id, Minggu (17/4).

Baca Juga: Pemerintah Targetkan Anggaran Perlindungan Sosial pada 2023 Capai Rp 349 Triliun

Artinya, Rizal bilang, sumbangan pertumbuhan ekonomi di bulan April terhadap tumbuhnya ekonomi di kuartal II 2022, diperkirakan hanya sebesar 0.4%.

Meskipun pada Juli mendatang gaji ke-13 akan diberikan kepada ASN, TNI, dan Polri, namun dengan kenaikan harga-harga tersebut, hanya akan menyumbang sebesar 0,1% kepada konsumsi rumah tangga. Sehingga, pertumbuhan konsumsi di Kuartal II 2022 diprkirakan hanya tumbuh 0,28% saja.  

“Ini (perkiraan tingkat konsumsi kuartal II 2022) berasal dari THR, gaji ke-13 dan parlinsos di bulan April dan Mei,” jelasnya.

Sementara itu, Ekonom Indef Abra Talattov menilai, kenaikan harga energi, pangan dan juga PPN, justru membuat masyarakat mengerem untuk membelanjakan uang THR, ataupun uang sejumlah bansos yang dikucurkan pemerintah.

“Bansos dan THR yang dikucurkan pemerintah pada April, tidak efektif meningkatkan konsumsi, bisa jadi masyarakat lebih memilih menyimpan dan mengerem belanjanya sebagai antisipasi kebutuhan di masa mendatang,” kata Abra.

Namun, jika THR, gaji ke-13 dan sejumlah bansos yang diberikan tidak berbarengan dengan kenaikan harga-harga, maka akan lebih efektif lagi untuk meningkatkan konsumsi rumah tangga seperti yang diinginkan pemerintah. 

Baca Juga: Anggaran THR PNS Naik, Sri Mulyani: Dorong Konsumsi Kelas Menegah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×