Reporter: Ferrika Sari | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jelang akhir tahun, perbankan bank terus pacu pembiayaan sindikasi. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk misalnya, mengejar pembiayaan sindikasi baru bernilai triliunan rupiah.
"BRI optimistis untuk menyelesaikan seluruh pembiayaan sindikasi baru dengan estimasi plafon pembiayaan sebesar Rp 4,6 triliun hingga akhir tahun 2021," kata Sekretaris Perusahaan BRI Aestika Oryza Gunarto, Senin (6/12).
Hingga kuartal III 2021, bank pelat merah ini berhasil menyalurkan kredit sindikasi senilai Rp 15,4 triliun dari 10 pipeline yang didominasi dari sektor kelistrikan, transportasi, dan agribisnis. Sampai dengan akhir tahun 2021, terdapat 4 pipeline yang saat ini menjadi prioritas BRI untuk diselesaikan, pipeline-pipeline tersebut berasal dari sektor pertimbangan, agri bisnis, hingga infrastruktur.
Baca Juga: BCA Syariah akan salurkan pembiayaan sindikasi ke PLN dan Angkasa Pura II
BRI memproyeksi pembiayaan sindikasi tahun depan masih cukup besar seiring dengan pemulihan ekonomi serta dukungan proyek strategis nasional.
PT Bank BCA Syariah juga akan kucurkan pembiayaan sindikasi senilai Rp 200 miliar kepada PT PLN (Persero) pada akhir 2021. Direktur BCA Syariah Rickyadi Widjadja mengatakan, penyaluran pembiayaan tersebut masih menunggu kesepakatan bunga dari arranger atau bank - bank pembentuk kesepakatan sindikasi.
"Kemungkinan cair masih menunggu rate (bunga kredit), sesuai arahan arranger dari Bank Buku 4, yang masih belum selesai," kata Rickyadi.
Sebelumnya, BCA Syariah sudah lebih dulu mencairkan Rp 100 miliar untuk PLN. Namun perkembangan proyek infrastruktur PLN molor karena terkena dampak pandemi Covid-19.
BCA Syariah juga akan salurkan kredit sindikasi senilai Rp 60 miliar untuk PT Angkasa Pura II (Persero) tahun ini. Sementara sisanya, yakni Rp 140 miliar akan disalurkan pada tahun depan.