kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank Permata turunkan bunga kredit ritel dan korporasi, ini besarannya


Jumat, 12 November 2021 / 09:05 WIB
Bank Permata turunkan bunga kredit ritel dan korporasi, ini besarannya

Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Seiring tren penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI), PT Bank Permata Tbk (BNLI) melakukan penyesuaian bunga kredit. Direktur Keuangan Bank Permata Lea Kusumawijaya menyatakan telah menurunkan bunga kredit sesuai dengan profil risiko nasabah dan bunga yang berlaku di pasar. 

Direktur Ritel Bank Permata Djumariah Tenteram menyatakan telah menyesuaikan bunga acuan di segmen ritel banking. Sejak akhir 2020 hingga saat ini, Bank Permata telah menurunkan bunga kredit pemilikan rumah (KPR) maupun kredit UMKM sekitar 2% hingga 2,25%. 

“Jadi memang penurunannya suku bunga kredit, beriringan dengan penurunan BI rate,” papar Djumariah dalam paparan secara virtual pada Rabu (10/11).

Direktur Wholesale Bank Permata Darwin Wibowo mengakui penentuan harga (bunga) di segmen korporasi sangat kompetitif. Ini terjadi ketika bank memiliki likuiditas yang berlebih sedangkan permintaan kredit masih terbatas. 

Baca Juga: BRI siapkan dana untuk bayar obligasi jatuh tempo Rp 193 miliar di awal Desember

“Otomatis bunga kredit di pasar menyesuaikan dan turun. Kita sesuaikan kondisi pasar, kita pastikan bisa tetap kompetitif termasuk dari sisi biaya dana atau cost of fund. Sejauh ini, kita berhasil mengambil pangsa pasar yang lebih besar di 202,” papar Darwin. 

Ia melihat tren penurunan bunga kredit akan terus terjadi sampai inflasi meningkat dan bank sentral kembali menggerek suku bunga acuan. Bila kedua hal ini terjadi, maka kondisi bunga kredit akan relatif stabil. 

Bank Permata berhasil menyalurkan pertumbuhan kredit 21% year on year (YoY) menjadi sebesar Rp 124,2 triliun per September 2021. Kinerja itu terutama didorong oleh pertumbuhan kredit korporasi sebesar 45% YoY dan pertumbuhan KPR sebesar 23% YoY.

Dari sisi pendanaan, simpanan nasabah bertumbuh sebesar 23% YoY menjadi Rp 163,5 triliun. Terutama dikontribusikan oleh pertumbuhan tabungan dan giro sebesar 28%. 

Kenaikan ini sejalan dengan strategi bank untuk memfokuskan pertumbuhan simpanan nasabah dengan biaya dana yang lebih murah untuk mendukung penyaluran kredit dengan suku bunga yang lebih bersaing dalam jangka panjang. Sejalan dengan hal tersebut, rasio CASA bank mengalami peningkatan menjadi 53%, lebih tinggi dibandingkan posisi Desember 2020 sebesar 51%.

Selanjutnya: Mobilitas naik, BNI bidik pertumbuhan transaksi kartu kredit 10% pada kuartal IV

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×