kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank Neo Commerce (BBYB) Mencetak Pendapatan Bunga Bersih dengan Optimal


Selasa, 05 Juli 2022 / 07:15 WIB
Bank Neo Commerce (BBYB) Mencetak Pendapatan Bunga Bersih dengan Optimal

Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC) mampu mencetak pendapatan bunga bersih dengan optimal. Seiring upaya bank bersandi saham BBYB ini agresif menyalurkan kredit di tengah pandemi. 

Head of Investor Relation BNC Indra Cahya menyatakan rasio pendapatan bunga bersih atau net interest margin (NIM) di level 9,4% pada Mei 2022.  Nilai itu naik dibandingkan posisi Mei 2021 di level 5%. 

Padahal, bank bersandi saham BBYB ini menawarkan produk simpanan dengan bunga yang relatif tinggi. Indra bilang bunga tabungan yang ditawarkan lewat aplikasi Neo Bank sebesar 6% sedangkan deposito mulai dari 6,5% hingga 8%. 

Baca Juga: Selain Rights Issue, Bank Neo Commerce (BBYB) Juga Bakal Gelar Private Placement

“Bunga kredit mahal itu relatif terhadap pilihan nasabah dalam mendapatkan pinjaman. Misalnya pinjam di tengkulak atau rentenir yang dikasih pinjaman bunga hingga 50% per bulan. Kita menawarkan bunga pinjaman 2,5% sampai 6% per bulan,” papar Indra di Jakarta pada Senin (4/7). 

Indra menyatakan produk simpanan ini menyasar masyarakat unbankable dan underbank yang masih memiliki potensi pasar yang besar. Ia mengaku produk simpanan ini tidak cocok bagi pekerja kantor. 

Sejalan dengan itu, BNC telah menyalurkan kredit senilai Rp 5,99 triliun per Mei 2022. Nilai ini tumbuh 55,99% year on year (yoy) dari posisi yang sama tahun lalu sebesar Rp 3,84 triliun. 

Penyaluran kredit ini disalurkan secara langsung (direct loan) sekitar 20%, channeling dengan menggandeng peer to peer lending sekitar 60%, dan sekitar 20% datang dari kredit eksisting (warisan) dari Bank Yudha Bhakti.

 

Bank akan terus memacu penyaluran kredit dengan fokus pada direct loan dan channeling di sisa 2022.  BNC menargetkan bisa menyalurkan kredit mencapai Rp 10 triliun hingga 12 triliun di penghujung 2022. 

“Sampai Mei 2022, loan to deposit ratio (LDR) untuk lima  bulan 2022 di level 50%. Ke depannya, ini akan bergantung seberapa cepat kita menyalurkan kredit. Namun, secara perusahaan, LDR tidak akan lebih dari 100%, maka 90% itu menjadi zona nyaman kita,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

×