kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bank Neo Commerce (BBYB) memperluas kerja sama dengan fintech P2P lending


Senin, 06 September 2021 / 08:15 WIB
Bank Neo Commerce (BBYB) memperluas kerja sama dengan fintech P2P lending

Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Neo Commerce Tbk terus memperluas kerja sama dengan penyelenggara fintech peer to peer (P2P) lending. Bank bersandi saham BBYB ini sudah bekerja sama dengan 15 platform fintech baik untuk kredit produktif maupun konsumtif. 

Direktur Utama Bank Neo Commerce Tjandra Gunawan bilang untuk pembiayaan produktif, bank bekerja sama dengan Crowdo, Esta Kapital, Restock.id, Komunal, iGrow dan Modal Rakyat.  Sedangkan untuk pembiayaan konsumtif, bank menggandeng Finmas dan Kredito, Finplus, Danai.id, Ringan, Ivoji, Easycash dan bantusaku.

“Bagi kami, fintech dan startup berbasis digital adalah kolega, yang mana kami bersama membangun ekosistem digital di Indonesia untuk menjadi lebih baik,” ujar Tjandra kepada Kontan.co.id pada pekan lalu. 

Bank Neo Commerce melihat potensi setiap fintech yang akan bekerja sama seperti melalui pengecekan keuangan, transaksi pengguna, kredit berjalan, dan hal teknis lainnya. Syarat paling utama ialah, kesamaan visi untuk memajukan usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) di Indonesia bersama-sama.

Baca Juga: Asabri tercatat menjual beberapa kepemilikan sahamnya di Bank Neo Commerce (BBYB)

 

Tjandra menyebut sepanjang 2021, target Bank Neo Commerce memperbesar penyaluran kredit melalui skema channeling dan bekerjasama dengan beberapa fintech. Beberapa waktu lalu, bank juga menambah kerja sama mitra kami dengan P2P Lending untuk dapat melakukan akselerasi inklusi keuangan bagi pelaku UMKM di Indonesia. 

“Sampai saat ini penyedia fintech yang telah bekerjasama dengan kami memiliki ticket size antara Rp 30 miliar hingga Rp 50 miliar. Sedangkan untuk ke depannya, saat ini kami sedang dalam diskusi dengan beberapa penyedia perusahaan fintech dan akan kami umumkan dalam waktu dekat,” paparnya. 

Sebelumnya, Tjandra menargetkan penyaluran kredit lewat P2P lending senilai Rp 750 miliar di tahun 2021. Pinjaman itu akan disalurkan melalui 15 hingga 20 entitas P2P lending. 

Selanjutnya: Ini daftar bank yang masih harus menambah modal inti tahun 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×