Reporter: Bidara Pink | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) diproyeksi kembali mengerek suku bunga acuan dalam Rapat Dewan Gubernur BI yang digelar tengah pekan ini. Sekedar mengingatkan, BI sudah mengerek suku bunga acuan sebesar 25 bps pada pertemuan bulan lalu.
Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman memperkirakan, peningkatan suku bunga acuan pada September 2022 sebesar 25 bps. Ini sebagai respon potensi peningkatan inflasi dalam negeri dan hasil rapat bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed).
"Ada kenaikan inflasi akibat penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM). BI juga akan mengantisipasi pertemuan The Fed yang mungkin akan menaikkan suku bunga sebesar 75 bps lagi," ujar Faisal kepada Kontan.co.id, Senin (19/9).
Dia berharap, peningkatan suku bunga acuan ini berhasil dalam menjangkar peningkatan inflasi. Walaupun, ada risiko dampaknya menekan progres pertumbuhan ekonomi. Menurut perkiraannya, dampak ke pertumbuhan ekonomi akan terasa di semester I-2023.
Baca Juga: Bank Mandiri Prediksi Suku Bunga BI Capai 4,75% di Akhir Tahun 2022
"Mungkin di semester I-2023, karena inflasi secara tahunan juga kemungkinan masih tinggi dan baru akan berkurang di paruh kedua tahun depan," tambahnya.
Namun, meski memang mengurangi potensi akselerasi pertumbuhan ekonomi, Faisal optimistis dampaknya ke pertumbuhan akan masih minim karena kenaikan suku bunga tidak langsung diteruskan ke bunga kredit.
Selain itu, BI juga masih akomodatif dalam menjalankan kebijakan makro prudensialnya, sehingga ini bisa menjadi kekuatan bagi pertumbuhan ekonomi dalam negeri.
Lebih lanjut, Faisal memperkirakan pertumbuhan ekonomi di sepanjang tahun 2022 akan berada di level 5,17% yoy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News