kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank Dunia: Banyak orang kota akan miskin, salah satunya dari Indonesia


Selasa, 03 November 2020 / 12:20 WIB
Bank Dunia: Banyak orang kota akan miskin, salah satunya dari Indonesia

Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Bank Dunia memperkirakan jumlah penduduk miskin di dunia bakal semakin banyak. Peningkatan jumlah kemiskinan terutama berasal dari penduduk kota yang semakin susah mencari penghasilan akibat ekonomi tertekan pandemi corona.

Dilansir dari Al Arabiya, Bank Dunia memprediksi sekitar 150 juta orang diprediksi bakal jatuh ke dalam kemiskinan parah jika tahun depan perekonomian semakin memburuk akibat pandemi Covid-19. Bank Dunia menambahkan sebanyak 150 juta orang tersebut hanya berpenghasilan kurang dari 1,9 dollar AS (Rp 29.000) perhari.

Sekitar 82 persen orang yang akan jatuh ke dalam kemiskinan parah diprediksi berasal dari negara-negara berpenghasilan menengah seperti India, Nigeria, dan Indonesia. Bank Dunia menambahkan orang-orang yang akan jatuh miskin kebanyakan berasal dari kelompok berpendidikan di perkotaan. Itu artinya, kawasan perkotaan akan melihat peningkatan masyarakat miskin.

Adanya pandemi telah menghentikan upaya melawan kemiskinan parah di tataran global yang dinilai sudah mengalami kemajuan. Akibat pandemi pula, kemiskinan ekstrem global, untuk pertama kalinya dalam 20 tahun lebih, akan meningkat tahun ini.

Baca juga: Sudah terbit, ini link download omnibus law UU No 11 Tahun 2020 Cipta Kerja

Presiden Bank Dunia, David Malpass, mengatakan pandemi virus corona juga akan mempersulit negara-negara di seluruh dunia untuk kembali ke pertumbuhan inklusif. Pertumbuhan ekonomi global diperkirakan turun 5,2 persen tahun ini, lebih dari delapan dekade terakhir.

Hampir seperempat dari populasi dunia hidup dengan penghasilan di bawah 3,20 dollar AS (Rp 47.000) perhari. Masyarakat di kelompok penghasilan ini sangat rentan terhadap jenis guncangan ekonomi yang datang secara bergelombang seperti pandemi.



TERBARU

×