Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank DKI menargetkan penyaluran kredit mencapai Rp 45 triliun pada 2022. Nilai itu meningkat 16,27% dibandingkan realisasi tahun lalu yakni sebesar Rp 38,70 triliun.
Direktur Ritel dan Syariah Bank DKI, Babay Farid Wazdi optimitis perusahaan bisa mencapai target karena ekonomi nasional mulai pulih dan kasus Covid-19 juga terkendali.
"Kami melihat kasus Covid-19 sudah pada titik bisa dikendalikan walaupun masih ada. Jadi, kami optimistis ekonomi bergerak lebih baik dari tahun sebelumnya," kata Babay Parid di Jakarta, Minggu (17/4).
Untuk mencapai target tersebut, beberapa strategi telah dipersiapkan perseroan. Pertama, melakukan transformasi SDM dengan mengubah porsi karyawan di unit bisnis dari 40% menjadi 60%. Sehingga ada penambahan unit bisnis di sektor kredit konsumer, UMKM, funding, dan syariah.
Baca Juga: Bank DKI Segera Luncurkan Mushaf Al-Qur'an
Kedua memperluas market dengan menyasar pasar non-ASN untuk produk kredit konsumer. Misalnya, dengan menyalurkan kredit di sekolah - sekolah serta perguruan tinggi swasta. "Jadi, kami tidak sembarangan menyalurkannya. Dengan menerapkan risk appetite yang terukur dengan memilih sekolah - sekolah yang sudah terakreditasi melalui scoring," terangnya.
Ketiga, melakukan monitoring serta pelatihan bagi pelaku UMKM. Keempat, memperluas layanan kantor cabang yang menyediakan produk kredit konvensional sekaligus pembiayaan syariah dalam satu tempat.
Bank DKI merupakan Bank Umum dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang kepemilikan sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan PD Pasar Jaya. Tahun lalu perusahaan berhasil mengantongi laba bersih Rp 727,36 miliar, atau tumbuh 25,27% yoy.
Pada periode yang sama, Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank DKI mencapai Rp 57,71 triliun, atau tumbuh 17,96% dari tahun 2020 sebesar Rp 48,92 triliun. Penyaluran kredit dan pembiayaan mencapai Rp 38,70 triliun, tumbuh 8,52% yoy dari tahun 2020.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News