Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki akhir tahun 2021, curah hujan diprediksi meningkat, termasuk di wilayah DKI Jakarta. Hal tersebut dikhawatirkan dapat menyebabkan banjir di beberapa wilayah DKI Jakarta.
Seperti diketahui, sebelumnya Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan, kenaikan curah hujan terjadi akibat dari La Nina. BMKG memperkirakan, La Nina berlangsung dari November 2021 hingga Februari 2022.
Menanggapi peringatan tersebut, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah melakukan upaya antisipasi. Salah satunya terkait dengan penyiapan infrastruktur dalam menanggulangi banjir.
"Kami menyiapkan infrastruktur kesiapan untuk pengendalian banjir seperti saluran," ujar Sekretaris Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Dudi Gadesi dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Senin (15/11).
Berdasarkan data Dinas SDA DKI Jakarta, telah ada pengerukan pada 1.051 saluran penghubung dengan volume 132.477 meter kubik. Selain itu, pemerintah provinsi DKI Jakarta juga menyiapkan bendungan, waduk, dan embung untuk membantu penampungan air.
Baca Juga: Anies Baswedan sebut Jakarta siap untuk bisnis dan investasi yang lebih besar
Dinas SDA DKI Jakarta juga menyiapkan serapan air vertikal. Hal itu dapat berfungsi untuk serapan air sekaligus pemenuhan kembali air tanah.
"Disamping untuk melakukan recharge terhadap air tanah, tapi juga bisa membantu meredam genangan yang sifatnya lokal," ungkap Dudi.
Alat berat untuk penanganan banjir pun telah disiapkan. Dinas SDA DKI Jakarta memiliki 496 pompa statis, 329 pompa mobile, dan 67 pompa underpass untuk digunakan dalam penanganan banjir.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta juga menyiapkan peralatan evaluasi bila terjadi bencana banjir. Antara lain tenda pengungsi serta perahu karet yang telah disebar ke sejumlah titik di Jakarta.
Selanjutnya: Punya fundamental kokoh, begini rekomendasi saham Wijaya Karya (WIKA)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News