kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Bakal Rights Issue, Begini Outlook Bank Syariah Indonesia (BRIS) versi Mirae Asset


Minggu, 22 Mei 2022 / 22:07 WIB
Bakal Rights Issue, Begini Outlook Bank Syariah Indonesia (BRIS) versi Mirae Asset
ILUSTRASI. Petugas melayani transaksi nasabah di Bank Syariah Indonesia cabang Pondok Gede Bekasi, Jawa Barat. KONTAN/Cheppy A. Muchlis

Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Guna memenuhi ketentuan porsi saham beredar (free float), PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) bakal melakukan rights issue senilai Rp 5 triliun di kuartal ketiga 2022. Mirae Asset Sekuritas Indonesia dalam risetnya menyebut BRIS memiliki potensi yang signifikan untuk meningkatkan pangsa pasarnya yang baru 7% saat ini. 

Lantaran Indonesia memiliki penduduk muslim terbesar di dunia yang berjumlah 229 juta jiwa. Seiring dengan merger dari tiga bank syariah BUMN yakni Bank Syariah Mandiri, BRI Syariah, dan BNI Syariah telah membuat BSI sebagai bank syariah terbesar berdasarkan aset.

“Penggabungan telah menghasilkan kualitas pembiayaan yang lebih baik melalui peningkatan standar manajemen risiko, skema pembiayaan yang kompetitif dari biaya dana atau cost of fund (CoF) yang berkurang, dan likuiditas yang lebih tinggi,” tulis Analis Mirae Asset mengutip risetnya, pada Minggu (22/5). 

Baca Juga: Pertamina Defisit Arus Kas Operasional Pembayaran Akibat Kompensasi BBM Terlambat

Lanjutnya, BRIS saat ini memfokuskan pembiayaan payroll yang memberikan imbal hasil tinggi dengan risiko yang lebih rendah atau pembiayaan payroll. Pembiayaan ini mampu tumbuh 44,7% yoy dan menyumbang hingga 36% dari total pembiayaan konsumer. Dalam menggarap bisnis ini, BRIS menyasar aparatur sipil negara (ASN) dan karyawan BUMN. 

‘BRIS menargetkan pertumbuhan kredit 11-13% pada 2022 yang menurut kami konservatif mengingat akuisisi nasabah baru yang agresif, terutama PNS, pegawai BUMN, dan ekosistem Islam (haji, umrah, donasi, masjid, dan madrasah),” tambahnya. 

Di sisi digital, ia melihat, selain fitur-fitur umum, aplikasi digitalnya dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan umat Islam dengan menyediakan beberapa fitur mulai dari spiritual seperti waktu sholat, kiblat. Lalu, sosial berupa (Ziswaf dan transaksi sosial lainnya juga keuangan meliputi pembayaran keuangan dan transaksi haji & umrah. 

Berdasarkan data RTI, saham BRIS ditutup menguat 1,77%  dengan harga Rp 1.440 pada Jumat (20/5). Sedangkan nilai kapitalisasi atau market cap mencapai Rp 59,23 triliun. Adapun, secara valuasi, BRIS memiliki price earning ratio mencapai 14,99 kali dengan price book to value (PBV) ratio di level 2,28x.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×