Sumber: Arab News | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - LONDON. Melansir Arab News, peneliti utama vaksin Covid-19 di Universitas Oxford, Sarah Gilbert, mengatakan kepada komite parlemen bahwa timnya tengah memikirkan formulasi vaksin generasi kedua yang dapat menggantikan suntikan. Akan tetapi hal ini membutuhkan waktu untuk berkembang.
Vaksin yang tengah dikembangkan itu bisa berbentuk tablet atau semprotan hidung untuk menggantikan suntikan vaksin corona.
“Kami memiliki vaksin flu yang diberikan melalui semprotan hidung, dan ini bisa menjadi pendekatan yang sangat baik di masa depan untuk menggunakan vaksin melawan virus corona," jelasnya seperti yang dikutip Arab News.
Dia menambahkan, “Dimungkinkan juga untuk mempertimbangkan vaksinasi oral di mana Anda bisa menelan obat vaksin dalam bentuk tablet, dan itu akan memiliki banyak manfaat untuk peluncuran vaksin, karena tidak diperlukan lagi jarum suntik untuk vaksinasi.”
Baca Juga: Inilah metode baru untuk deteksi Covid-19 yang diperkenalkan China: Swab via anus
Namun, lanjut Gilbert, kedua pilihan tersebut harus diuji untuk keamanan dan kemanjurannya, karena respon imun yang dihasilkan oleh kedua pendekatan tersebut akan sedikit berbeda dengan apa yang kita dapatkan dari injeksi intramuskular.
Kate Bingham, yang memimpin gugus tugas vaksin pemerintah Inggris, mengatakan dua dosis suntikan yang diberikan oleh tenaga profesional perawatan kesehatan bukan cara yang baik untuk memberikan vaksin.
Baca Juga: Mengenal dua kelompok model pengujian infeksi virus corona
"Kami perlu mendapatkan format vaksin yang jauh lebih terukur dan dapat didistribusikan, jadi apakah itu pil atau tambalan atau semprotan hidung," katanya kepada BBC.
Selanjutnya: Malaysia memulai kampanye vaksin Covid-19, PM Muhyiddin menerima suntikan pertama
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News