kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bahas varian baru virus corona yang lebih menular, WHO adakan pertemuan lebih awal


Kamis, 14 Januari 2021 / 19:20 WIB
Bahas varian baru virus corona yang lebih menular, WHO adakan pertemuan lebih awal

Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - JENEWA. Komite Darurat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan bertemu dua minggu lebih awal pada Kamis (14/1) untuk membahas varian baru virus corona yang muncul di Afrika Selatan dan Inggris.

Varian baru virus corona yang telah menyebar dengan cepat ke setidaknya 50 negara dan memicu kekhawatiran luas itu datang ketika lonjakan kasus Covid-19 memaksa banyak negara untuk memberlakukan penguncian baru.

Komite Darurat biasanya berkumpul setiap tiga bulan. Tetapi, WHO mengatakan, direktur jenderal meminta pertemuan itu maju "untuk mempertimbangkan masalah yang membutuhkan diskusi mendesak".

"(Pertemuan) ini membahas varian terbaru dan pertimbangan tentang penggunaan vaksinasi dan sertifikat pengujian untuk perjalanan internasional," kata WHO dalam pernyataan Rabu (13/1), seperti dikutip Channel News Asia.

Baca Juga: WHO cemas, situasi bisa lebih buruk di tahun kedua pandemi Covid-19

Ada kekhawatiran mutasi baru virus corona yang menular itu bisa membuat vaksin tertentu menjadi kurang efektif, merusak harapan inokulasi menawarkan asa terbaik untuk pemulihan dari pandemi global.

Pertemuan Komite Darurat WHO itu terjadi ketika infeksi global melonjak melewati 91 juta dan kematian mendekati 2 juta, dengan pemerintah di seluruh dunia memberlakukan kembali penguncian ekonomi dan pembatasan sosial.

Varian baru yang lebih menular tersebut hanya bisa diidentifikasi dengan mengurutkan kode genetiknya, sebuah analisis yang tidak mungkin dilakukan di semua tempat.

Mutasi ketiga, yang berasal dari Amazon Brasil dan penemuannya diumumkan di Jepang pada Minggu (10/1) lalu, saat ini sedang dianalisis dan dapat memengaruhi respons kekebalan, menurut WHO.

Selanjutnya: Waduh, varian baru virus corona sudah menginfeksi 50 negara

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

×