Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - VATIKAN. Paus Fransiskus pada Minggu (30/5) mengatakan, ia akan mengadakan pertemuan dengan para pemimpin Kristen Lebanon untuk membahas krisis terburuk di negara itu sejak perang saudara berakhir tahun 1990.
Pemimpin gereja Katolik itu sebelumnya berjanji akan mengunjungi Lebanon jika pemerintahan baru telah disetujui.
Dilansir dari Reuters, Paus menyatakan kepada para peziarah dan turis di Lapangan Santo Petrus, pertemuan di Vatikan dengan para pemimpin Kristen Lebanon akan digelar pada Selasa (1/6).
Ia menyebutkan, momen tersebut akan menjadi hari refleksi tentang situasi yang mengkhawatirkan di Lebanon.
Tiga denominasi Kristen utama Lebanon adalah Katolik Maronit, Ortodoks Timur, dan Katolik Melkit. Ada sejumlah denominasi Protestan, Ortodoks, dan Katolik yang lebih kecil.
Baca Juga: Presiden Turki Erdogan minta Paus Fransiskus dukung sanksi internasional ke Israel
Sampai saat ini, Vatikan masih belum mengatakan siapa yang akan diwakili pada pertemuan dengan Paus pada Selasa besok.
Paus Fransiskus telah aktif menyerukan kepada komunitas internasional untuk membantu Lebanon agar bisa bangkit dari keterpurukan.
"Pertemuan pada Selasa dengan para pemimpin Kristen Lebanon akan menjadi kesempatan untuk berdoa bersama untuk anugerah perdamaian dan stabilitas," ungkap Paus, seperti dikutip Reuters.
Lebanon hadapi krisis ekonomi dan politik parah
Krisis ekonomi Lebanon telah mendorong banyak penduduk ke dalam kemiskinan dan menjadi ancaman terbesar bagi stabilitas sejak perang saudara 1975-1990.
Krisis diperburuk oleh insiden ledakan gudang bahan kimia di Pelabuhan Beirut tahun lalu yang menewaskan 200 orang serta menyebabkan kerusakan senilai miliaran dollar AS.
Baca Juga: Paus Fransiskus kembali ungkapkan niatnya untuk mengunjungi Korea Utara