kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Badai PHK Sambangi Amazon, 10.000 Karyawan Bakal Dirumahkan?


Selasa, 15 November 2022 / 11:00 WIB
Badai PHK Sambangi Amazon, 10.000 Karyawan Bakal Dirumahkan?
ILUSTRASI. PHK massal di perusahaan teknologi besar global masih terus terjadi. Kali ini, isu PHK juga melanda Amazon.com Inc. REUTERS/Ahmed Gaber

Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal di perusahaan teknologi besar global masih terus terjadi. Kali ini, isu PHK juga melanda Amazon.com Inc.

Mengutip Reuters, seorang sumber yang mengetahui isu ini membisikkan, Amazon berencana untuk memberhentikan sekitar 10.000 karyawan dalam peran perusahaan dan teknologi mulai minggu ini. Jika rumor itu benar adanya, ini merupakan jumlah PHK terbesar hingga saat ini.

Menurut sumber tersebut kepada Reuters, PHK, yang sebelumnya dilaporkan oleh New York Times, akan mewakili sekitar 3% dari staf perusahaan Amazon. Jumlah pastinya dapat bervariasi karena bisnis di Amazon akan meninjau dulu prioritas mereka.

Perusahaan pengecer online tersebut berencana untuk memangkas lapangan pekerjaan di organisasi perangkatnya, yang membuat gadget "Alexa" yang dikendalikan suara dan kamera keamanan rumah, serta di divisi sumber daya manusia dan ritelnya. Kerangka waktu kapan Amazon akan memberi tahu informasi tersebut kepada stafnya belum jelas.

Baca Juga: Respon Isu PHK Massal Lebih dari 1.000 Pekerja, Saham GOTO Terkoreksi 2,86% Hari Ini

Sumber tersebut mengaitkan pengurangan tersebut dengan lingkungan makroekonomi yang tidak pasti yang dihadapi oleh Amazon dan perusahaan lain.

Amazon yang berbasis di Seattle memperkirakan perlambatan pertumbuhan penjualan untuk musim liburan yang biasanya menguntungkan.

Pada panggilan dengan wartawan bulan lalu, Chief Financial Officer Amazon Brian Olsavsky mengatakan perusahaan melihat tanda-tanda anggaran belanja rumah tangga yang lebih ketat, dan terus bergulat dengan inflasi tinggi dan biaya energi.

Sejak itu, perusahaan mengatakan akan membekukan perekrutan perusahaan tambahan selama beberapa bulan.

Wall Street Journal melaporkan pada pekan lalu, unit perangkat Amazon dalam beberapa tahun terakhir telah membukukan kerugian operasional tahunan lebih dari US$ 5 miliar.

Baca Juga: Mark Zuckerberg Tawarkan Paket Pesangon yang Murah Hati Ketimbang Elon Musk

Perusahaan telah mempertimbangkan apakah akan fokus pada kemampuan baru untuk Alexa ketika beberapa pelanggan menggunakan asisten suara hanya untuk beberapa tugas.

Di seluruh perusahaan, dengan mempertimbangkan pekerjaan gudang dan transportasi, yang membuat jumlah karyawan Amazon lebih dari 1,5 juta per 30 September, pemotongan yang direncanakan berjumlah kurang dari 1% dari tenaga kerja pengecer.

Berita PHK Amazon menyusul informasi gelombang PHK di seluruh sektor teknologi, yang waspada terhadap resesi setelah bertahun-tahun menggelar perekrutan yang cepat. 

Baru minggu lalu, induk Facebook Meta Platforms Inc mengatakan akan memangkas lebih dari 11.000 pekerjaan, atau 13% dari tenaga kerjanya, untuk mengendalikan biaya.

Saham Amazon telah kehilangan lebih dari 40% nilainya tahun ini. Pada Senin sore, saham Amazon turun 1,1% menjadi US$ 99,67.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×