kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

B1.4662, varian asli Indonesia yang sedang WHO pantau


Senin, 13 September 2021 / 23:05 WIB
B1.4662, varian asli Indonesia yang sedang WHO pantau

Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Organisasi Kesehatan Dunia atawa WHO sedang memantau varian baru virus corona yang memiliki perubahan pada materi genetiknya. Salah satunya B1.4662 asal Indonesia.

WHO menetapkan B1.4662 dari Indonesia dalam kategori virus corona yang memiliki perubahan pada materi genetiknya atau alert for further monitoring.

Tapi, Satgas Penanganan COVID-19 menyebutkan, pengaruh varian yang masuk kategori alert for further monitoring atas angka kasus di masyarakat belum jelas sehingga perlu penelitian lebih lanjut. 

Melansir laman Covid-19.go.id, menurut Satgas Penanganan COVID-19, WHO menetapkan B1.4662 dalam kategori alert for further monitoring pada April 2021. 

Baca Juga: Satgas COVID-19 minta varian VoC virus corona perlu diwaspadai, ini alasannya

Selain itu, WHO menetapkan dua kategori utama varian virus corona, yakni variant of concern (VoC) atau varian yang menjadi perhatian dan variant of interest (VoI) atau varian yang diamati. 

Juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan, varian yang perlu diwaspadai ialah VoC. Sebab, sudah terbukti mengalami perubahan karakteristik yang lebih merugikan bagi yang terpapar. 

Misalnya, lebih menular, meningkatkan keparahan gejala, menurunkan efektifitas kekebalan tubuh, menurunkan alat diagnostik, dan menurunkan efektifitas obat dan terapi.

"Dalam menghadapi VoC, respons yang tepat ialah memperketat kebijakan mobilitas dengan skrining berlapis. Khususnya bagi pelaku perjalanan asal negara dimana varian tersebut ditemukan," kata Wiku dikutip dari Covid19.go.id.

"Selain itu, perlu dilakukan peningkatan kewaspadaan terhadap potensi tertular dengan meningkatkan disiplin protokol kesehatan di manapun dan kapanpun kita berada," imbuh dia.

Selanjutnya: Ribuan dosis vaksin Sinovac terbuang sia-sia di Aceh Tenggara, ini penyebabnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

×