kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Awal Tahun 2022, Curah Hujan Bakal Pengaruhi Stok Bahan Pangan


Senin, 20 Desember 2021 / 07:25 WIB
Awal Tahun 2022, Curah Hujan Bakal Pengaruhi Stok Bahan Pangan

Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Curah hujan yang tinggi membuat pemerintah perlu mewaspadai stok pangan awal tahun 2022. Saat ini sejumlah komoditas telah terkena dampak tingginya curah hujan tersebut.

Salah satunya adalah harga cabai yang terus mengalami kenaikan. "Bahan pokok lokal kemungkinan di awal tahun depan (perlu diwaspadai) karena curah hujan yang masih cukup tinggi," ujar Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Oke Nurwan saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (19/12).

Selain cabai, komoditas bawang juga mengalami kenaikan harga menjelang akhir tahun. Sementara itu harga beras, gula, dan daging cenderung stabil.

Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) Dwi Andreas menyoroti stok awal tahun beras Indonesia. Indonesia berhasil untuk tidak melakukan impor beras sejak tahun 2019 lalu.

Baca Juga: Bulog Sudah Borong 1,2 Juta Ton Beras Petani

Namun, Dwi bilang stok awal tahun Indonesia terus mengalami penyusutan setiap tahunnya. Termasuk pada tahun 2022 mendatang juga dinilai stok beras Indonesia akan kembali susut.

"Kemungkinan besar di tahun 2022 lebih rendah lagi stok awal tahunnya, itu yang perlu diperhatikan sehingga tergantung produksi musim pertama tahun 2022," terang Dwi.

Dwi bilang bila hasil panen musim pertama yakni pada Februari hingga April tinggi maka akan mencukupi kebutuhan. Selain beras, bahan pangan yang berasal dari impor pun perlu menjadi perhatian.

Kondisi pandemi virus corona (Covid-19) yang masih berlangsung maka akan berdampak pada kenaikan harga. Sementara itu Indonesia masih bergantung pada pangan impor untuk sejumlah komoditas seperti terigu, kedelai, gula, dan bawang putih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×