kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Australia Hapus Monarki Inggris dari Uang Kertas, Ini Alasannya


Jumat, 03 Februari 2023 / 11:59 WIB
Australia Hapus Monarki Inggris dari Uang Kertas, Ini Alasannya
ILUSTRASI. Australia menghapus monarki Inggris. REUTERS/Thomas White

Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Australia menghapus monarki Inggris dari uang kertasnya.

Pada Kamis (2/2/2023), bank sentral negara tersebut mengatakan bahwa uang kertas A$ 5 yang baru akan menampilkan desain Tokoh Pribumi, bukan gambar Raja Charles III. Tapi gambar raja masih diharapkan muncul di koin.

Melansir NPR, uang kertas A$ 5 adalah satu-satunya uang kertas Australia yang masih menampilkan gambar raja.

Bank mengatakan keputusan tersebut mengikuti konsultasi dengan pemerintah, yang mendukung perubahan tersebut. Para penentang mengatakan langkah itu bermotivasi politik.

Raja Inggris tetap menjadi kepala negara Australia, meskipun saat ini peran tersebut sebagian besar bersifat simbolis. Seperti banyak bekas jajahan Inggris, Australia memperdebatkan sejauh mana mereka harus mempertahankan ikatan konstitusionalnya dengan Inggris.

Reserve Bank Australia mengatakan uang kertas A$ 5 yang baru akan menampilkan desain untuk menggantikan potret Ratu Elizabeth II, yang meninggal tahun lalu. Bank mengatakan langkah itu akan menghormati "budaya dan sejarah Orang Australia Pertama."

Baca Juga: Penobatan Raja Inggris Charles Bakal Dirayakan Meriah dengan Pesta Jalanan

"Sisi lain dari uang kertas A$ 5 akan terus menampilkan parlemen Australia," kata bank tersebut dalam sebuah pernyataan.

Menteri Keuangan Australia Jim Chalmers mengatakan, perubahan itu merupakan kesempatan untuk mencapai keseimbangan yang baik.

"Raja akan tetap ada di koin, tetapi uang kertas A$ 5 akan menceritakan lebih banyak tentang sejarah kita dan warisan kita dan negara kita, dan saya melihat itu sebagai hal yang baik," katanya kepada wartawan di Melbourne.

Pemimpin Oposisi Peter Dutton menyamakan langkah itu dengan mengubah tanggal hari nasional, Hari Australia.

"Saya tahu mayoritas yang diam tidak setuju dengan banyak omong kosong yang terjadi, tetapi kita harus mendengar lebih banyak dari orang-orang itu secara online," katanya kepada 2GB Radio.

Baca Juga: Pangeran Harry Kembali Singgung Ayahnya Raja Charles Saudaranya William

Dutton mengatakan Perdana Menteri Anthony Albanese adalah orang yang bertanggung jawab atas keputusan gambar raja Inggris tidak muncul dalam uang kertas, dan mendesaknya untuk mengakui hal tersebut.

Bank berencana untuk berkonsultasi dengan kelompok Pribumi dalam merancang uang kertas A$ 5, sebuah proses yang diperkirakan akan memakan waktu beberapa tahun sebelum uang kertas baru tersebut dipublikasikan.

A$ 5 saat ini akan terus dikeluarkan hingga desain baru diperkenalkan dan akan tetap menjadi alat pembayaran yang sah bahkan setelah uang kertas baru beredar.

Wajah Raja Charles III diperkirakan akan terlihat pada koin Australia akhir tahun ini.

Mengutip BBC, keputusan itu disambut baik oleh politisi Aborigin dan tokoh masyarakat.

"Ini adalah kemenangan besar bagi akar rumput, orang Pribumi yang telah berjuang untuk mendekolonisasi negara ini," kata Lidia Thorpe, seorang senator Partai Hijau dan DjabWurrung Gunnai Gunditjmara.

Menurut perkiraan terbaru, Orang Pribumi Pertama tinggal di Australia setidaknya selama 65.000 tahun sebelum penjajahan Inggris.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

×