Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah mulai membagikan bantuan sosial (bansos) pangan berupa daging ayam dan telur pada bulan ini. Bansos ini diberikan pada 1,4 juta keluarga penerima manfaat (KPM) untuk mengatasi masalah stunting di Indonesia.
Ketua Asosiasi Peternak Layer Nasional (PLN) Musbar Mesdi mengatakan, adanya bansos pangan masih belum berdampak maksimal pada perubahan harga di tingkat peternak.
Ia menjelaskan bahwa memang ada kenaikan harga ditingkat peternak, namun kata Musbar kenaikan ini terjadi juga lantaran ada kenaikan biaya produksi.
Baca Juga: Jelang Lebaran, Permintaan Komoditas Pangan di Pasaran Mulai Naik
"Secara riil memang mendekati regulasi kenaikannya, tapi juga ada kenaikan pakan Rp 500/kg. Jadi kenaikan harga ditingkat peternak tidak terlalu berati," kata Musbar pada Kontan.co.id, Minggu (16/4).
Musbar mengatakan, harga produksi di tingkat peternak saat ini sudah mencapai Rp 23.450 - 23.750/kg, lebih tinggi dari sebelumnya lantaran ada kenaikan biaya pakan jagung.
Untuk kedepanya ia masih belum bisa memprediksi apakah harga telur akan terus melambung, sebab menurutnya saat ini stok jagung untuk pakan masih terbatas.
"Harga Jagung saat ini Rp 6.350/kg itupun belum tentu tersedia karena hasil panen saat ini tidak mencukupi," pungkas Musbar.
Sementara Sekretaris Jenderal Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (GOPAN) Sugeng Wahyudi mengatakan, saat ini harga ayam hidup di tingkat peternak masih dikisaran Rp 19.000/kg. Harga ini masih di bawah HPP peternak.
Menurutnya kebijakan pembagian bansos pangan masih belum berdampak langsung ditingkat peternak. Namun demikian ia berharap harga ayam ditingkat peternak berangsur membaik beriringan dengan kenaikan permintaan jelang lebaran.
Baca Juga: Pemerintah Mulai Salurkan Bansos Ayam dan Telur
"Sejauh ini (bansos) belum berdampak pada naiknya harga ayam hidup di kandang. kami berharap berbarengan dengan perayaan hari besar agama, lebaran harga ayam di kandang naik," tutur Sugeng.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News