Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sekretaris Jenderal Asosiasi Jalan Tol Indonesia (ATI) Kris Ade Sudiyono mengatakan kondisi ekonomi global yang tidak menentu dan ancaman resesi dunia yang diperkirakan akan terjadi di 2023, tentunya akan memberikan dampak bagi semua sektor, termasuk infrastruktur.
Namun begitu, ATI optimistis bahwa sektor infrastruktur masih tetap prospektif. Berdasarkan performa bisnis jalan tol selama pandemi Covid-19 telah menunjukkan bahwa sektor ini merupakan industri yang tahan banting dan menjadi kontributor penggerak utama ekonomi dalam negeri.
"Komitmen pemerintah untuk tetap melanjutkan pembangunan infrastruktur pada 2023 yang diharapkan dapat diselesaikan di tahun 2024, turut menambah optimisme bagi industri infrastruktur jalan tol. Dengan menjadi salah satu prioritas pemerintah, maka proyek pembangunan infrastruktur jalan tol yang saat ini sedang berjalan dapat diselesaikan pembangunannya," ujarnya kepada Kontan, Rabu (30/11).
Ia menambahkan, adanya kegiatan proyek infrastruktur diharapkan akan mendorong pergerakan roda perekonomian masyarakat, yang tentunya akan berdampak terhadap trafik jalan tol.
Baca Juga: Proyek EBT Menjanjikan, Nusantara Infrastructure (META) Gali Bisnis Setrum Hijau
ATI mencatat, hingga saat ini, total panjang ruas tol yang telah beroperasi 2578 KM di tahun 2022 dan terdapat penambahan ruas tol baru yang dioperasikan sekitar 119 KM.
Untuk tahun 2023, pemerintah telah menargetkan sepanjang 397 KM diantaranya Pasuruan-Probolinggo seksi 4A, Serpong-Balaraja seksi 1B, Cimanggis-Cibitung (JORR II) seksi 2B, Kisaran-Tebing Tinggi (Indrapura) dan sebagainya.
Proyek pembangunan infrastruktur konektivitas bebas hambatan ini diharapkan selesai hingga 2024 sehingga total jalan tol yang beroperasi menjadi 3500 KM.
"ATI bersama seluruh Badan Usaha Jalan Tol akan terus membangun optimisme, melakukan koordinasi dengan pemerintah maupun stakeholders lainnya serta menentukan langkah-langkah strategi yang diperlukan dalam menghadapi kondisi dan tantangan 2023," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News