kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Asabri Terapkan Prinsip Kehati-hatian dalam Mengelola Portofolio Investasi


Jumat, 07 Oktober 2022 / 07:45 WIB
Asabri Terapkan Prinsip Kehati-hatian dalam Mengelola Portofolio Investasi

Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Persero) atau Asabri menyampaikan, kalau saat ini perusahaan selalu berusaha menerapkan prinsip kehati-hatian dalam mengelola portofolio investasi, dan dilaksanakan sesuai dengan tata kelola perusahaan dengan baik (Good Corporate Governance).

"Saham-saham yang dipilih juga memenuhi kriteria dan berfundamental baik seperti saham-saham pada Indeks LQ45, indeks IDX30, dan sejenisnya. Sebagian besar investasi ASABRI berada pada aset pendapatan tetap, termasuk di dalamnya SBN, SBSN, Obligasi Korporasi dan yang sejenis lainnya," kata Direktur Utama Asabri Wahyu Suparyono kepada kontan.co.id, belum lama ini.

Asal tahu saja, berdasarkan kabar terbaru, Kejaksaan Agung RI telah melakukan sita aset milik Terpidana Benny Tjokrosaputro dalam perkara Korupsi PT Asabri. Hal tersebut pun turut mempengaruhi portofolio investasi perseroan.

Baca Juga: Harga Dua Saham Asabri Melonjak

Wahyu menuturkan, dalam memperbaiki dan meningkatkan kinerja investasi, ASABRI berfokus pada penguatan cashflow dan likuiditas, salah satunya dengan meningkatkan penempatan dana dalam bentuk pendapatan tetap.

Selain itu perusahaan juga mengubah strategi investasi yang semula agresif menjadi konservatif dengan portofolio investasi yang bobotnya akan bergerak ke instrumen berpendapatan tetap.

"Dari sisi tata kelola, pembenahan yang dilakukan diantaranya penyempurnaan anggaran dasar, penyempurnaan ketentuan mengenai investasi, dan pembentukan komite investasi. Disamping itu, untuk memperkuat pengelolaan risiko, telah dibentuk Divisi Manajemen Risiko," ungkap Wahyu.

Adapun berdasarkan data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per 29 September 2022 Asabri tercatat menjadi investor dengan kepemilikan saham di atas 5% di 18 emiten.

Dari deretan saham koleksi Asabri, hanya dua yang mampu melenggang ke zona hijau sepanjang periode berjalan 2022 hingga awal Oktober 2022, yaitu Alfa Energi Investama (FIRE) sebesar 18,89%, dan Prima Cakrawala Abadi (PCAR) sebesar 12,1%.

Baca Juga: Tak Lagi Aktif Transaksi Saham, Intip Portofolio yang Masih Dikempit Asabri

Asal tahu saja, Asabri menjadi pemegang saham terbesar PCAR. Per 29 September 2022 kepemilikannya sebanyak 293.285.543 saham, setara 25,14%. Jika dihitung menggunakan harga saham PCAR di Rp 176 per saham, maka total nilai investasinya mencapai Rp 51,62 miliar.

Asabri juga menjadi salah satu pemegang saham dari FIRE, dengan kepemilikan saham sebanyak 348.128.850 saham, setara 23,60%. Jika dihitung menggunakan harga saham FIRE di Rp 322 per saham, maka total nilai investasinya mencapai Rp 112,09 miliar.

Lonjakan harga saham kedua emiten ini tentu menjadi kabar gembira untuk Asabri. Pasalnya, mayoritas portofolio saham yang dikempit Asabri kinerjanya memang melempem.

Wahyu mengatakan, ASABRI terus melakukan upaya terbaik dalam meningkatkan kinerja perusahaan serta pelayanan terbaik kepada peserta ASABRI. Saat ini, ASABRI juga terus berupaya dalam memberikan manfaat tambahan bagi Peserta diantaranya melalui Pinjaman Uang Muka Kredit Pemilikan Rumah (PUM KPR).

Selain itu, kerja sama dengan beberapa instansi seperti Bulog dengan Program Rumah Pangan Kita (RPK) yang memberikan sembako dengan harga khusus, program diskon pemeriksaan kesehatan di Lab Prodia, dan kerja sama Penyediaan Produk, Layanan, dan Keagenan dengan PT Pegadaian.

Berdasarkan data kinerja perseroan unaudited per 31 Desember 2021, Asabri mencatatkan pertumbuhan aset menjadi Rp 34 triliun membaik dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp 31,07 triliun. "Kenaikan ini berasal dari peningkatan aset akumulasi iuran pensiun," kata Wahyu.

Baca Juga: Instrumen Pendapatan Tetap Jadi Pilihan Investasi Perusahaan Asuransi Jiwa

Di sisi lain, pada tahun 2021 ekuitas perseroan tercatat masih minus Rp 4,7 triliun, dari periode tahun 2020 yang mencapai Rp 13,3 triliun. Asabri berharap ekuitas perusahaan dapat terus membaik dan diproyeksikan bisa mencatatkan ekuitas positif di 2022 sebesar Rp 136 miliar.

Hingga akhir tahun 2021, total peserta aktif dan pensiun perseroan sebanyak 1.390.450 nasabah dengan perincian peserta aktif mencapai 934.123 nasabah, dan peserta pensiun mencapai 456.327 nasabah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×