kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

AS Segera Kirim Ratusan Kendaraan Lapis Baja dan Roket ke Ukraina


Sabtu, 21 Januari 2023 / 05:30 WIB
AS Segera Kirim Ratusan Kendaraan Lapis Baja dan Roket ke Ukraina

Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  WASHINGTON. Amerika Serikat (AS) akan mengirim ratusan kendaraan lapis baja plus roket dan peluru artileri ke Ukraina sebagai bagian dari paket bantuan militer senilai US$ 2,5 miliar. 

Departemen Pertahanan AS dalam sebuah pernyataan pada Kamis mengatakan, paket tersebut mencakup 59 Kendaraan Tempur Bradley, 90 Pengangkut Personel Lapis Baja Stryker, 53 kendaraan antisergap anti ranjau, dan 350 kendaraan roda serbaguna dengan mobilitas tinggi.

Bradley lapis baja memiliki senjata yang kuat dan telah digunakan pasukan Angkatan Darat AS di sekitar medan perang sejak pertengahan 1980-an.

Baca Juga: Arab Saudi Tetap Menjadi Pemasok Utama Minyak Mentah ke China pada 2022

Bantuan terbaru tersebut juga termasuk amunisi tambahan untuk Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS), delapan sistem pertahanan udara Avenger, puluhan ribu peluru artileri dan sekitar 2.000 roket anti-lapis baja.

Secara total, Amerika Serikat telah memberikan lebih dari US$ 27,4 miliar bantuan keamanan ke Ukraina sejak Rusia menginvasi pada Februari tahun lalu.

Sekutu Barat telah menjanjikan miliaran dolar senjata untuk Ukraina. Khawatir musim dingin akan memberi pasukan Rusia waktu untuk berkumpul kembali dan melancarkan serangan besar, Ukraina mendorong lebih banyak bantuan untuk memerangi invasi Moskow.

Baca Juga: Peringatan Rusia ke NATO: Kekalahan Kami Dapat Memicu Perang Nuklir

Dalam perjalanannya ke Washington pada bulan Desember, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan kepada Kongres AS bahwa bantuan ke Ukraina adalah investasi dalam demokrasi, dan bukan amal, sembari mendesak dukungan Amerika yang berkelanjutan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×