Sumber: Arab News | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken, pada hari Selasa (7/2) menyampaikan komitmen negara untuk memberikan bantuan kepada para korban gempa di Suriah. Di saat yang sama, Blinken menegaskan bahwa AS tidak akan bekerja sama dengan pemerintahan Bashar Al-Assad.
"Kami berkomitmen untuk memberikan bantuan tersebut untuk membantu orang-orang di Suriah pulih dari bencana ini. Saya ingin menekankan di sini bahwa dana ini untuk rakyat Suriah, bukan untuk rezim," kata Blinken, seperti dikutip Arab News.
AS menolak normalisasi hubungan dengan Presiden Suriah Bashar Al-Assad atau upaya rekonstruksi langsung dalam bentuk apa pun.
Baca Juga: Uni Eropa Mengirim 1.150 Personel Tim Penyelamat dan 70 Anjing Pelacak ke Turki
AS masih mencari pertanggungjawaban atas pelanggaran selama hampir 12 tahun perang saudara yang brutal.
Terlepas dari itu, bantuan kali ini diatur oleh Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID). Stephen Allen, yang memimpin operasi bantuan ini, mengatakan sebagian besar kerusakan terjadi di daerah yang tidak berada di bawah kendali Assad.
USAID saat ini sudah memiliki mitra di Suriah dan akan tetap fokus membantu warga Suriah yang dilanda perang.
AS juga telah mengirim tim penyelamat ke Turki dan diperkirakan tiba pada hari Rabu (8/2). Tim tersebut berangkat dengan dua pesawat angkut C-130 dan membawa 158 personel, 12 anjing, dan peralatan khusus seberat 77.100 kilogram.
Baca Juga: Ini Daftar Negara yang Mengirim Tim Penyelamat ke Turki Pasca Gempa
"Kami menguasai keseluruhan respons kemanusiaan yang terjadi di barat laut Suriah saat ini. Apa yang kami fokuskan saat ini di Turki adalah mengirim tim-tim itu dan menyelamatkan nyawa," pungkas Allen.
Gempa bumi dengan kekuatan 7,8 SR yang mengguncang Turki dan Suriah telah menewaskan setidaknya 7.800 orang hingga hari Rabu. Jumlahnya dipastikan akan bertambah mengingat banyak dari warga yang masih hilang karena tertimpa reruntuhan bangunan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News